CTEV
merupakan kelainan kongenital kaki yang paling penting karena mudah
mendiagnosisnya tetapi sulit mengkoreksinya secara sempurna, meskipun oleh
ortopedis yang berpengalaman. Derajat beratnya deformitas dapat ringan, sedang
atau berat, tergantung fleksibilitas atau adanya resistensi terhadap koreksi.
CTEV harus dibedakan dengan postural clubfoot atau posisional equinovarus
dimana pada CTEV bersifat rigid, menimbulkan deformitas yang menetap bila tidak
dikoreksi segera.
Penatalaksanaan
CTEV bertujuan untuk mencegah terjadinya disabilitas sehingga penderita dapat
melakukan aktifitas secara normal baik ketika anak-anak maupun setelah tumbuh
dewasa.
Penatalaksanaan
CTEV harus dapat dilakukan sedini mungkin, minimal pada beberapa hari setelah
lahir, meliputi koreksi pasif, mempertahankan koreksi untuk jangka panjang dan
pengawasan sampai akhir pertumbuhan anak. Pada beberapa kasus diperlukan
tindakan pembedahan.
Penatalaksanaan
rehabilitasi medis pada penderita CTEV sangat penting dalam hal mencegah
terjadinya disabilitas secara dini maupun setelah dilakukan tindakan koreksi
secara operatif.
Tujuan
penatalaksanaan talipes equinovarus adalah:
1.
Mencapai dan mempertahankan kesegarisan
konsentrik yang normal dari sendi talokalkaneonavikular, kalkaneokuboid dan
pergelangan kaki yang tergeser.
2.
Membentuk keseimbangan normal antara otot-otot
evertor, invertor kaki dan dorso fleksi, plantar fleksi kaki dan pergelangan
kaki.
3.
Menghasilkan kaki dengan fungsi dan daya
tanggung beban yang normal.
Prinsip
penatalaksanaan
1.
Peregangan manipulatif untuk memanjangkan
jaringan lunak dan kulit yang terkontraksi (Manipulative stretching and
retention in cast-splint), diikuti dengan retensi dalam gips. Peregangan
manipulatif dan serial cast biasanya dilakukan selama 3 sampai 5 minggu.
2.
Reduksi terbuka pembukaan posteromedial,
lateral, plantar dan subtalar.
3.
Pemeliharaan reduksi dan restorasi mobilitas
sendi kaki dan tungkai dengan splinting dan latihan aktif dan pasif.
4.
Penatalaksanaan masalah, seperti kekambuhan
deformitas, supinasi kaki bagian depan dan metatarsus varus.
Manipulative
stretching and retention in cast-splint
1.
Langkah pertama adalah latihan peregangan untuk
memanjangkan jaringan lunak dan kulit yang mengalami kontraksi. Lakukan selalu
dengan lembut. Lempeng pertumbuhan dan kartilago sendi bayi masih sangat lunak,
berbeda dengan ligament-ligamen dan kapsul yang terkontraksi, sehingga kaku.
Hindari manipulasi yang memaksa.
2.
Beberapa hari setelah dipulangkan dari rumah
sakit, kaki dimanipulasi sebagai berikut: Tricep surae, kapsul posterior sendi
pergelangan kaki, sendi-sendi subtalar dan ligamen kalkaneofibular direntangkan
dengan menarik tumit ke bawah dan mendorong kaki bagian tengah keatas menjadi
dorsofleksi. Hati-hati jangan sampai menyebabkan deformitas rocker bottom.
Hitung sampai 5 kemudian lepaskan. Ulangi tindakan ini sampai 20 kali. Otot
tibilais posterior dan ligamen-ligamen tibiokalkaneal medial diregangkan dengan
mengangkat kaki bagian belakang dan tengah. Rentangkan jaringan lunak plantar
dengan mendorong tumit dan kaki depan ke atas. Hitung sampai 5 lalu lepaskan.
Ulangi tindakan ini sampai 20 kali. Setelah manipulasi, kaki diwarnai dengan
menggunakan cairan benzoin dan above knee cast dipasang untuk mempertahankan
peregangan jaringan lunak. Gips dilepas dalam 5 sampai 7 hari, manipulasi
diulang kemudian gips diapasang lagi.
Retention
of elongation of the soft tissues and skin
1.
Setelah pelepasan gips yang terakhir, sebuah
splint plastik dipakai dimalam hari, yang terdiri dari orthosis posterior ankle
dan kaki, dengan kaki dalam posisi dorso fleksi, tumit dalam posisi eversi,
kaki bagian depan dan tengah pada posisi abduksi maksimal.
2.
Splint plastik dipakai pada malam hari dan
sebagian siang hari, latihan aktif dan pasif dilakukan untuk memperkuat otot
dan mempertahankan ruang gerak sendi pergelangan kaki, sendi-sendi subtalar dan
midtarsal
Reduksi
terbuka sendi talokalkaneonavikular dan kalkaneokuboid
1.
Dalam hal ini penentuan waktu pembedahan
terbuka sangatlah penting. Dalam pembedahan semua elemen deformitas harus
dikoreksi. Susunan artikular konsentrik harus tercapai dan dipertahankan dengan
fiksasi interna, pin melintasi sendi talonavikular dan bilamana perlu pada
sendi kalkaneokuboid dan talokalkaneal. Jangan sampai terjadi koreksi
berlebihan.
Berikut
adalah struktur- struktur yang tercakup dalam reduksi terbuka :
·
Posterior: tendon achilles, otot tibialis
posterior, fleksor jari, kapsul posterior sendi pergelangan kaki, sendi
subtalar, ligament kalkaneofibular, talofibular posterior, dan bagian posterior
ligamen deltoid superfisialis, tapi tidak yang profunda.
·
Medial: kapsul tibionavikular, ligament
tibionavikular anterior kapsul medial sendi subtalar, selubung fibrosa knot
Henry, dan abduktor halusis.
·
Plantar: fascia plantar, otot fleksor brevis
jari, kalkaneonavikular plantar dan ligamen-ligamen kalkaneokuboid.
·
Lateral: kapsul kalkaneokuboid. Sendi
kalkaneokuboid harus tersusun normal.
·
Subtalar: ligament interoseus talokalkaneal
diseksi total atau sebagian jika puntiran medial subtalar gagal terkoreksi.
Pada
mulanya kaki ditempatkan pada postur equinus untuk memungkinkan penyembuhan
kulit, setelah sembuh 10-14 hari pasca pembedahan, kaki dimanipulasi ke dorso
fleksi. Pin dilepas 3-5 minggu pasca bedah. Imobilisasi total dengan gips
dilakukan 6-8 minggu.
Pemeliharaan
reduksi dan restorasi gerak sendi dan kekuatan otot
1.
Sesudah gips dilepas, bayi dipakaikan ortosis
ankle-kaki dengan tumit 5°eversi, ankle 5°dorso fleksi, dan kaki bagian depan
dan tengah 5-10°abduksi dan sedikit eversi.
2.
Kaki bayi yang gemuk mungkin memerlukan above
knee splint dengan lutut pada posisi 45° fleksi untuk mencegah tumit bergeser
keluar dari splint.
3.
Alat ini dipakai untuk malam hari. Latihan
pasif dilakukan 3-4 kali sehari untuk membentuk ruang dorso fleksi, plantar
fleksi dan sendi pergelangan kaki eversi, inversi sendi subtalar dan kaki
bagian depan, serta abduksi, eversi kaki bagian tengah.
Terapi
konservatif ( 3 – 4 bulan)
1.
Sesegera mungkin
2.
Manipulasi dan casting (manipulasi selama 1-3
menit)
3.
Plaster cast pada minggu pertama( dari ujung
jari kaki sampai sepertiga tengah bagian paha, posisi lutut flexi 90°)
4.
Casting diganti 1-2 minggu sekali
5.
Casting dilakukan sebanyak 5-6 kali selama 3
bulan pertama.
6.
Pemeliharaan dengan menggunakan Denis Browne
pada 3-6 bulan setelah casting (atau dengan sepatu (outflair shoes, reverse
Thomas heel)
Terapi
operatif
Bila
: –
terapi konservatif tidak berhasil
– usia anak sebisa mungkin kurang dari 1 tahun atau sebelum anak
berjalan
1.
Pemasangan casting tetap dilakukan setelah
operatif
2.
Casting dan pin dibuka setelah 4-6 minggu post
operasi
3.
Splint sebaiknya digunakan setelah dilakukan
operasi.
Ada
beberapa pilihan lain terapi dalam penatalaksanaan kaki CTEV. Banyak ahli bedah
memilih menggunakan casting dari bahan fiberglass yang lembut daripada
menggunakan gips yang digunakan pada metode Ponseti. Manipulasi dan casting
berlanjut hingga derajat koreksi tercapai.
Penatalaksanaan komplikasi
Deformitas
talipes equinovarus bisa kambuh karena berbagai alasan:
1.
Patologi primer: kemiringan plantar medial
kaput dan kolum talus yang tidak terkoreksi dengan baik melalui pembedahan
karena osteotomi kolum talus tidak dilakukan.
2.
Fibrosis serta kontraktur ligament-ligamen dan
kapsul pada aspek medial plantar kaki dan posterior sendi pergelangan kaki.
Jaringan kolagen pada talipes equinovarus abnormal dan cendeung membentuk
parut.
3.
Ketidakseimbangan dinamik otot-otot yang
mengendalikan kaki dan sendi pergelangan kaki. Post operatif, harus dijelaskan
kepada orang tua penderita bahwa kecenderungan untuk kambuh tetap ada karena faktor-faktor
patogen diatas. Ketidakseimbangan antara otot tibialis anterior yang kuat dan
peroneal yang lemah bisa menyebabkan supinasi kaki bagian depan.
Evaluasi
hasil koreksi dilakukan setelah 2-3 bulan penatalaksanaan dengan evaluasi
klinis dan radiologis. Kriteria keberhasilan koreksi adalah: Kaki plantigrade,
Minimal varus, Dorso fleksi dengan keterbatasan ringan dan Kaki bagian depan
sedikit abduksi dan cukup lentur ata tidak ada peningkatan deformitas
http://footclinic.wordpress.com/2009/09/06/penatalaksanaan-vtev-pada-anak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar