Definisi
Tetanus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh racun
yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani dan menyerang otot rangka.
Disebut juga lockjaw karena terjadi kejang pada otot rahang. Tetanus banyak
ditemukan di negara-negara berkembang. Tanpa imunisasi, angka kematian penyakit
ini berkisar antara 35 – 70% tergantung umur, jenis kelamin, letak geografi,
masa inkubasi, dan penatalaksanaan.
Penyebab
Bakteri an-aerob Clostridium tetani. Spora dari
Clostridium tetani dapat hidup selama bertahun-tahun di dalam tanah dan kotoran
hewan. Jika bakteri tetanus masuk ke dalam tubuh manusia, bisa terjadi infeksi
baik pada luka yang dalam maupun luka yang dangkal. Setelah proses persalinan,
bisa terjadi infeksi pada rahim ibu dan pusar bayi yang baru lahir (tetanus
neonatorum). Yang menyebabkan timbulnya gejala-gejala infeksi adalah racun yang
dihasilkan oleh bakteri, bukan bakterinya.
Gambaran Klinis
1. Gejala-gejala
biasanya muncul dalam waktu 5 – 10 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa juga
timbul dalam waktu 2 hari atau 50 hari setelah terinfeksi.
2.
Gejala yang paling
sering ditemukan adalah kekakuan rahang dan sulit dibuka (trismus) karena yang
pertama terserang adalah otot rahang.
3.
Selanjutnya muncul
gejala lain berupa gelisah, gangguan menelan, sakit kepala, demam, nyeri
tenggorokan, menggigil, kejang otot dan kaku kuduk, lengan serta tungkai.
4.
Kejang pada otot-otot
wajah menyebabkan ekspresi penderita seperti menyeringai (risus sardonikus)
dengan kedua alis yang terangkat.
5.
Kekakuan atau kejang
otot-otot perut, leher dan punggung bisa menyebabkan kepala dan tumit penderita
tertarik ke belakang sedangkan badannya melengkung ke depan yang disebut
epistotonus.
6.
Kejang pada otot
sfingter perut bagian bawah bisa menyebabkan retensi urin dan konstipasi.
7.
Gangguan-gangguan
yang ringan, seperti suara berisik, aliran angin atau goncangan, bisa memicu
kekejangan otot yang disertai nyeri dan keringat yang berlebihan.
8. Selama
kejang penderita tidak dapat berbicara karena otot dadanya kaku atau terjadi
kejang tenggorokan sehingga terjadi kekurangan oksigen yang menyebabkan
gangguan pernafasan. Biasanya tidak terjadi demam. Laju pernafasan dan denyut
jantung serta refleks-refleks biasanya meningkat. Tetanus juga bisa terbatas
pada sekelompok otot di sekitar luka. Kejang di sekitar luka ini bisa menetap
selama beberapa minggu.
Diagnosis
Diduga suatu tetanus jika terjadi kekakuan otot atau
kejang pada seseorang yang memiliki luka. Untuk memperkuat diagnosis bisa
dilakukan pembiakan bakteri dari apusan luka.
Penatalaksanaan
Penderita tetanus harus segera dirujuk ke rumah sakit
karena ia harus selalu dalam pengawasan dan perawatan. Sebelum dirujuk
lakukanlah hal-hal tersebut di bawah ini. Selanjutnya bila anak yang menderita
tetanus selesai dirawat, berikan tetanus toksoid 3 kali dengan jarak waktu 1
bulan.
1. Pertahankan
jalan napas dan jaga keseimbangan cairan.
2.
Segera berikan human
tetanus immunoglobulin 5000 IU i.m untuk menawarkan racun yang belum bersenyawa
dengan otot.
3.
Bila yang ada hanya
ATS suntikkan i.m atau i.v 20.000 – 40.000 IU/hari selama 3 hari atau 20.000
IU/hari untuk anak-anak selama 2 hari.
4.
Berikan penisilin
prokain 2 juta IU i.m pada orang dewasa atau 50.000 IU/kgBB/hari selama 10 hari
pada anak untuk eradikasi kuman.
5. Berikan
diazepam untuk mengendalikan kejang dengan titrasi dosis : 5 – 10 mg i.v. untuk
anak dan 40 – 120 mg/hari untuk dewasa.
Cegah
penyebaran racun lebih lanjut dengan eksplorasi luka dan membersihkannya dengan
H202 3%. Port d'entre lain seperti OMSK atau gangren gigi juga harus
dibersihkan dahulu.
Untuk
menetralisir racun diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan
penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat lainnya
bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan
mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan
ditempatkan dalam ruangan yang tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar