ETIOLOGI
Tonsilitis kronis disebabkan oleh kuman
yang bukan penyebab tonsilitis akut (bakteri gram positif). Namun kadang-kadang
bakteri gram positif ini berubah menjadi bakteri gram negatif. Faktor
predisposisi tonsilitis kronis antara lain rangsangan kronis rokok, makanan
tertentu, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan
pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
PATOLOGI
Radang berulang akan mengikis epitel
mukosa tonsil dan jaringan limfoid. Selama proses penyembuhan, jaringan limfoid
akan terganti oleh jaringan parut yang akan mengkerut sehingga melebarkan
kripti yang terisi oleh detritus. Bila keadaan ini (proses radang) terus
berlangsung maka dapat menembus kapsul tonsil sehingga melekatkan dengan
jaringan sekitar fosa tonsilaris. Anak disertai oleh pembesaran kelenjar
submandibula.
GEJALA & TANDA
Tonsilitis kronis memiliki tanda berupa
pembesaran tonsil yang permukaannya tidak rata, pelebaran kriptus, dan sebagian
kripti terisi oleh detritus. Gejala tonsilitis kronis berupa tenggorok rasa
mengganjal & kering dan napas berbau.
TERAPI
Tonsilitis kronis dapat diatasi dengan
menjaga higiene mulut, obat kumur, obat hisap, dan tonsilektomi.
Indikasi tonsilektomi :
1. Infeksi berulang & kronis.
2. Terjadi gejala sumbatan.
3. Curiga neoplasma : tumor jinak &
tumor ganas ?
4. Infeksi berulang dan kronis yang menjadi
indikasi tonsilektomi antara lain :
Ø Infeksi telinga tengah yang berulang.
Ø Rinitis & sinusitis kronis.
Ø Abses peritonsil & abses kelenjar
limfe leher berulang.
Ø Tonsilitis kronis dengan nyeri tenggorok
yang menetap dan napas berbau.
Ø Tonsil sebagai fokal infeksi dari organ
lain.
Gejala sumbatan sebagai indikasi
tonsilektomi antara lain :
1. Sumbatan jalan napas akibat hiperplasia
tonsil.
2. Sleep apnea.
3. Gangguan menelan dan berbicara.
4. Cor pulmonale.
KOMPLIKASI
Gangguan tonsilitis kronis dapat menyebar
dan menimbulkan komplikasi melalui perkontinuitatum, hematogen atau limfogen.
Penyebaran perkontinuitatum dapat menimbulkan rinitis kronis, sinusitis, dan
otitis media. Penyebaran hematogen atau limfogen dapat menyebabkan
endokarditis, artritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis,
urtikaria, furunkulosis, dan pruritus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar