Anemia =
Anemia adalah
turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.
Anemia adalah
kondisi di mana memiliki jumlah sel darah merah di bawah normal (kekurangan
produksi sel darah merah). Bahaya Anemia yang sangat parah bisa mengakibatkan
kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain, bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Cara
mendeteksi =
Anemia
biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di
laboratorium.
Pemeriksaan
darah lengkap =
Pemeriksaan
darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan
menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap
dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain
:
-
Sel darah merah (RBC).
-
Hematokrit.
-
Hemoglobin.
-
Sel darah putih (WBC).
-
Komponen sel darah putih.
-
Trombosit/Platelet.
Nilai hitung
sel darah merah =
Sel darah
merah (RBC) merupakan komponen darah yang terbanyak dalam satu mililiter darah.
Setiap orang memiliki jutaan bahkan miliaran sel darah merah dalam tubuhnya.
Penghitungan sel darah merah digunakan untuk menentukan apakah kadar sel darah
merah rendah (anemia) atau tinggi (polisitemia).
Pada
perhitungan sel darah merah, akan dinilai jumlah dan ukuran dari sel darah
merah. Bentuk sel darah merah pun akan dievaluasi di bawah mikroskop. Segala
informasi mulai dari jumlah, ukuran dan bentuk dari sel darah merah akan
berguna dalam mendiagnosa suatu anemia. Juga pada pemeriksaan ini dapat
diketahui jenis anemia berikut kemungkinan penyebabnya.
Hematokrit =
Nilai
hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah
jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit
sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah
merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel
darah merah dengan komponen darah yang lain.
Cara
menghitung jumlah hematokrit =
Hematokrit
dapat dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil
langsung pada vena yang terletak pada lengan.
Sel darah
merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya
menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan
jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang
dinamakan nilai hematokrit.
Hemoglobin =
Hemoglobin
adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan
membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan
media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui
bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk
menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil
metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat
bernafas.
Kadar
hemoglobin yang rendah =
Orang dengan
kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan istilah anemia. Saat kadar
hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Demikian pula
halnya dengan nilai hematokrit.
Akibatnya
bila terjadi anemia =
Transportasi
oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami
kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.
Gejala anemia
=
Orang yang
mengalami anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang
sesak.
Penyebab
anemia =
-
Kekurangan zat besi
Perempuan
akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena
perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga
rentan mengalami kekurangan zat besi.
Pada
orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan
darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan
oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar.
-
Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang
disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus.Obat yang
termasuk golongan ini terutama obat NSAID.
-
Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya
disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
-
Perdarahan
Perdarahan
yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan
anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak
biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding
lambung.
-
Genetik
Kelainan
herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini
terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel
darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini
dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa
hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini
kita kenal dengan nama thalasemia.
-
Kekurangan vitamin B12
Anemia
yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia
pernisiosa.
-
Kekurangan asam folat
Kekurangan
asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang
hamil.
-
Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia
yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan
nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok
terjadinya anemia jenis ini.
-
Gangguan sumsum tulang
Sumsum
tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga
tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang
berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena
mestatase sel kanker dari tempat lain.
Cara mengobati
anemia =
Seperti
halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab
terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus
maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia.
Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Suplemen besi
diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi.
Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa.
Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan
hebat.
Cara
Pencegahan Anemia =
Jadi cukup
penting buat kita mengetahui gejala-gejala Anemia, penyebabnya dan bagaimana
cara mencegah dan mengobati Anemia. Berikut kami jelaskan secara detail disini.
1.Haemolytic
anemia
Terjadi
ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh
untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa
bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. Pada kasus lain, seperti misalnya
reaksi atas infeksi atau obat-obatan tertentu, sel darah merah dirusak oleh
antibodi tubuh.
2. Aplastic
anemia
Terjadi bila
sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak
berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi,
kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.
Gejala-Gejala
Anemia =
Tubuh yang
mengalami anemia akan menunjukkan gejala seperti :
-
Muka pucat
-
Lelah/Keletihan
-
Kurang energi/lemas
-
Mengantuk
-
Sakit kepala
-
Mudah lelah bila berolahraga
-
Sulit konsentrasi
-
Mudah lupa
-
Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan
-
Nyeri tulang
-
Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung
bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan.
Cara
Pencegahan Anemia =
-
Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.
-
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
-
Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama
daging merah) seperti sapi.Perlu kita perhatikan bahwa zat besi yang terdapat
pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada
makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar