Sumber:
http://berbagi.net/content/view/417/85/
Ditulis Oleh: Suhermin Ari P.S.Si
Perhitungan Sederhana
1. Pengukuran mengenai Prevalensi
terjadinya penyakit dalam kurun waktu tertentu
Prevalensi = (Jumlah terjadinya penyakit ) / (Jumlah
Populasi)
2. Insiden, mengukur penambahan kasus
baru pada sebuah populasi yang beresiko terhadap satu penyakit tertentu selama
periode waktu tertentu. Cumulative incidence (CI) menggambarkan probabilitas
terjadinya satu penyakit pada seorang individu pada waktu dan populasi
tertentu.
Cumulative incidence = (Jumlah kasus baru dari suatu penyakit selama
kurun waktu tertentu) / (Jumlah populasi yang beresiko)
3. Tingkat kematian (Mortality Rate) ,
diukur dari :
Mortality rate = (Jumlah kematian ) /
(Jumlah Populasi )
4. Tingkat kematian per kasus
(Case-fatality rate), diukur dari :
Case-fatality rate = (Jumlah kematian
pada suatu penyakit ) / (Jumlah kasus pada suatu penyakit)
5. Attack Rate, diukur dari :
Attack rate = (Jumlah kasus pada suatu
penyakit) / (Jumlah populasi yang beresiko pada suatu penyakit pada periode
tertentu)
6. Uji Sensitifitas dan Spesifisitas :
Pengukuran Sensitivitas bertujuan untuk
menghitung banyaknya orang yang
sungguh-sungguh dinyatakan terkena penyakit dengan hasil tes positif.
Sensitivitas = (Nilai positif yang sebenarnya) / (Nilai
positif yang sebenarnya + Nilai negatif palsu)
Pengukuran Spesifisitas ditujukan untuk
menghitung banyaknya orang yang tidak mengidap suatu penyakit dengan hasil tes
negatif.
Spesifisitas = (Nilai negatif yang sebenarnya) / (Nilai
negatif yang sebenarnya + nilai positif palsu)
Analisis terhadap pengukuran sensitivitas
dan spesifisitas biasanya didukung oleh test laboratorium dan dilengkapi dengan
analisis kurva ROC. Kurva ROC bertujuan untuk menguji performance dari sebuah
test dalam suatu rentang nilai tertentu.
7. Positive Predictive Value (PPV)
merupakan sebuah pengukuran untuk mengetahui probabilitas seorang pasien
benar-benar mengidap suatu penyakit.
PPV = (Nilai positif yang sebenarnya) /
(Nilai positif yang sebenarnya + Nilai positif palsu)
Atau
PPV = (Prevalence )x (sensitivity ) /
(Prevalensi x sensitivitas + (1 – prevalensi) x (1 – spesifisitas))
8.Negative Predictive Value (NPV)
menggambarkan probabilitas seorang pasien benar-benar tidak mengidap suatu
penyakit.
NPV = (Nilai negatif yang sebenarnya) /
(Nilai negatif yang sebenarnya + Nilai negatif palsu)
Atau :
NPV = (1 – prevalence) x (specificity) /
((1 – prevalence) x specificity + prevalence x (1 – sensitivity))
Deskriptif Statistik
Deskriptif statistik membantu peneliti
untuk melihat rangkuman dari sekumpulan data. Pada dasarnya ada dua pengukuran
dalam deskriptif statistik, yaitu : ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.
9. Ukuran pemusatan, diantaranya :
- mean : yaitu rata-rata dari data
- median : yaitu nilai tengah dari data
- modus : yaitu nilai yang paling sering
muncul.
10. Sedangkan ukuran penyebaran,
diantaranya :
- Range (R) = Nilai tertinggi – Nilai
terendah
- Varian adalah rata-rata jarak kuadrat
dari masing masing data terhadap rata-ratanya.
- Standar deviasi adalah akar dari
varian
Statistik Inferensia
11. Uji hipotesa
Hipotesa adlaah pernyataan tentang
populasi. Uji hipotesis ditujukan untuk menguji apakah suatu hipotesa dapat
dibenarrkan secara statistik.
Uji hipotesis selalu menggunakan dua
kondisi yang bertolak belakang,
Hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (H1). Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara
nilai-nilai sampel dna parameter popoulasi yang diuji, sedangkan hipotesis alternatif
menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara nilai-nilai sampel dan parameter
populasi yang diuji. Dalam melakukan uji hipotesis, terdapat dua jenis
kesalahan, yaitu:
a. Kesalahan tipe I adalah kesalahan
yang terjadi karena menolak hipotesa nol (H0) padahal H0 benar atau dengan kata
lain, adalah kesalhaan menyimpulkan terjadinya suatu perbedaan yang signifikan
padahal secara aktual tidak ada perbedaan dalam data. Probabilitas terjadinya
kesalhan tipe I ini dinyatakan dengan alpha.
b. Kesalahan tipe II adalah kesalahan
yang terjadi karena tidak menolak H0 padahal H0 salah. Probabilitas terjadinya
kesalahan tipe II ini dinyatakan dengan beta
Berikut ini adalah beberapa uji
hipotesis yang sering dipakai:
- Z-test, digunakan untuk membandingkan
rata-rata sampel
- Uji chi-square, digunakan untuk
menilai apakah perbedaan antara dua kelompok data yang berskala nominal
- F-test, digunakan untuk membandingkan
uda varian sampel yang berbeda
12. ANOVA, seringkali digunkaan untuk
menganalisis adanya perbedaan antar kelompok oleh beberapa variabel terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar