LAPORAN TUTORIAL
BLOK 3 SKENARIO 2
PERAN SISTEM ENDOKRIN
DALAM MENSEKRESI HORMON BAGI TUBUH
Oleh :
Oni Juniar Windrasmara
J 5000 9000 3
Tutor :
dr. Endang W
\
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Setiap manusia pasti akan mengalami pertumbuhan, reproduksi serta melakukan aktivitas-aktivitas lain dalam adaptasi terhadap stress. Pengontrolan aktivitas kerja yang dilakukan oleh tubuh ini secara garis besar diatur oleh suatu zat yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar dalam endokrin yaitu hormon. Dalam tubuh manusia terdapat berbagai hormon dan berbeda pula fungsinya satu sama lain karena juga berbeda tempat sekresinya.
Manusia tidak bisa dilepaskan dari sistem ini. Manusia tidak dapat melakukan suatu aktivitas tanpa adanya pengaruh hormon baik aktivitas apapun. Berkaitan dengan pentingnya sistem ini, penulis akan membahasnya di dalam laporan yang berjudul Peran Sistem Endokrin Dalam Mensekresi Hormon Bagi Tubuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dicantumkan di atas maka penulis dapat merumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
Homeostasis
Sistem Saraf Sistem Endokrin
Makros Mikros
Kelenjar
Hormon
1. Hubungan sistem endokrin dengan homeostasis?
2. Apa yang dimaksud sistem endokrin?
3. Apa saja organ-organ sistem endokrin?
4. Fungsi sistem endokrin?
5. Hormon yang dihasilkan sistem endokrin?
C. Tujuan
Melalui cakupan laporan tutorial ini. Penulis menginginkan dapat mencapai tujuan seperti berikut ini :
1. Mahasiswa mengerti tentang pengertian serta fungsi sistem endokrin.
2. Mahasiswa mengetahui organ-organ yang terlibat dalam sistem endokrin.
3. Mahasiswa mengerti tentang pentingnya sistem endokrin dalam aktivitas manusia.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme sekresi hormon dengan benar.
D. Manfaat
Melalui laporan tutorial ini, diharapkan supaya dapat dipetik manfaatnya seperti misalnya yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui pentingnya sistem endokrin bagi keadaan homeostasis tubuh manusia.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan kerja sistem endokrin pada manusia.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai organ pada sistem endokrin.
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Pengertian sistem endokrin
Sistem endokrin adalah suatu kompleks yang terdiri dari sekelompok organ yang menghasilkan hormon. Sistem endokrin disebut juga sistem hormon karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi masuk ke dalam aliran darah. Hal ini berbeda dengan sistem eksokrin yang hasil sekresinya dibuang keluar tubuh (www.medicastore.com).
2. Hubungan sistem endokrin dengan homeostasis
Sistem endokrin termasuk kedalam satu dari dua sistem utama kontrol tubuh selain sistem saraf karena mengeluarkan hormon yang bekerja pada sel-sel sasaran untuk mengatur, diantaranya konsentrasi molekul nutrien, air, garam, dan elektrolit lain dalam darah. Hormon ini juga berperan kunci dalam mengontrol pertumbuhan dan reproduksi serta dalam adaptasi stress. Sistem endokrin ini secara umum mengatur aktivitas-aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan (Sherwood,L.,2001).
3. Organ yang berperan dalam sistem endokrin
a. Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian kecil otak, hipotalamus menerima input, baik langsung maupun tidak langsung dari semua bagian otak. hipotalamus juga merupakan pengendali utama glandula hipofisis anterior dan posterior. Dengan demikian hipotalamus menjadi pengendali global semua sistem endokrin (Barder et al, 2009).
b. Glandula hipofisis
Glandula hipofisis disebut juga glandula pituitary,merupakan kelenjar kecil.diameternya kira-kira 1cm dan beratnya 0.5-1gram yang terletak di sela tursika, rongga tulang pada basis otak dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tangkai pituitary. Secara fisiologis, kelenjar hipofisis dapat dibagi menjadi dua bagian berbeda, yaitu hipofisis anterior yang juga dikenal dengan adenohipofisis dan hipofisis posterior atau neurohipofisis. Secara embriologis, kedua bagian hiopofisis berasal dari dua sumber yang berbeda, hipofisis anterior dari kantong ruthke, yang merupakan invaginasi epitel faring waktu pembentukan embrio, dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan jaringan saraf hipotalamus. Asal mula hipofisis anterior dari epitel faring ini dapat menjelaskan sifat epiteloid sel-selnya, sedangkan asal mula hipofisis posterior dari jaringan neural menjelaskan adanya sejumlah bessar sel tipe glia dalam kelenjar ini (Guyton et al, 2007).
c. landula pineal
Glandula pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ketiga otak. kelenjar ini terdiri dari pinealosit dan sel neuroglia penopang (Setiadi, 2007).
d. Glandula tiroid
Glandula tiroid adalah suatu kelenjar endokrin murni berbentuk kupu-kupu yang terdiri atas dua lobus yang dihubungkan dengan suatu isthmus yang terletak tepat dibawah kartilago pada leher (Price et al, 2005).
e. Glandula Paratiroid
Glandula paratiroid adalah empat organ kkecil yang masing-masing berukuran sebesar biji apel, terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh kapsul jaringan ikat (Setiadi, 2007).
f. Thymus
Merupakan organ yang berkembang baik pada masa akhir prenatal dan masa awal postnatal, dengan status yang sangat aktif. Pada individu yang dewasa organ ini inovulasi, digantikan oleh infiltrasi lemak dan degenerasi amiloid, tetapi tidak pernah menghilang secara total (www.medicastore.com).
g. Glandula adrenal
Adalah dua massa trianguler pipih berwarna kuning yang terutama pada jaringan adiposa. Organ ini berada di kutub atas ren (Setiadi, 2007).
h. Pancreas
Pancreas adalah kelenjar endokrin dan eksokrin. Sel pancreas yang berfungsi sebagai sel endokrin adalah pulau Langerhans (Barder et al, 2009).
4. Fungsi sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mensekresi hormon yang membantu memelihara dan mengatur fungsi-fungsi vital seperti respon stress dan cedera, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, homeostasis ion, metabolisme energi, dan kekebalan tubuh (Price et al, 2005).
5. Hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Hormon yang dikeluarkan oleh glandula endokrin adalah :
KELENJAR ENDOKRIN
|
HORMON
|
SEL TARGET
|
FUNGSI HORMON
|
Hipofisis posterior
|
Vasopresin
|
Tubulus ren
|
Meningkatkan reabsorbsi air
|
Oksitosin
|
Uterus
|
Meningkatkan kontraktilitas
| |
Hipofisis anterior
|
TSH
|
Sel folikel tiroid
|
Merangsang Tiroksin dan Triiodotironin
|
ACTH
|
Zona fasikla dan zona retikula korteks adrenal
|
Merangsang sekresi kortisol
| |
FSH
|
Folikel ovarium
|
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan folikel
| |
Prolaktin
|
Kelenjar mammae
|
Mendorong perkembangan payudara
| |
Sel folikel tiroid
|
Tiroksin dan triiodotironin
|
Sebagian besar sel
|
Meningkatkan laju metabolisme
|
- Zona glomerulosa
|
Aldosteron
|
Tubulus ren
|
Meningkatkan reabsorbsi natrium dan kalsium
|
- Zona fasikulosa dan retikularis
|
Kortisol
|
Sebagian besar sel
|
Meningkatkan glukosa darah dengan mengorbankan simpanan protein dann lemak
|
Medulla adrenal
|
Epinefrin dan norepinefrin
|
Reseptor simpatis di seluruh tubuh
|
Memperkuat sistem saraf simpatis dalam adaptasi terhadap stress dan pengaturan tekanan darah
|
Pancreas endokrin
|
Insulin
|
Sebagian sel
|
Mmendorong penyimpanan nutrien oleh sel
|
Somatostatin
|
Sistem pencernaan
|
Menghambat pencernaan dan penyerapan nutrien
| |
Glandula paratiroid
|
Parahormon
|
Tulang, ren, intestinum
|
Meningkatkan konsentrasi kalsium plasma
|
- Ovarium
|
Estrogen
|
Organ seks wanita
|
Mendorong perkembangan folikel, berperan dalam karakterisktik seks sekunder
|
Progesterone
|
Uterus
|
Mempersiapkan rahim untuk kehamilan
| |
- Testis
|
Testosterone
|
Organ seks pria
|
Merangsang produksi sperma
|
Glandula pineal
|
Melatonin
|
Hipofisis anterior
|
Menghambat gonadotropin
|
Gastr
|
Gastrin
|
Kelenjar eksokrin otot polos
|
Kontrol motilitas dan sekresi untuk memudahkan sistem digestive
|
Hepar
|
Somatromedin
|
Tulang
|
Mendorong pertumbuhan
|
Kulit
|
Vitamin D
|
Usus halus
|
Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dari makanan
|
Jantung
|
Peptida natriuretik atrium
|
Tubulus ren
|
Menghambat reabsorbsi natrium
|
(Sherwood,L.,2001).
6. Fungsi hormonnya
Hormon adalah zat perantara kimiawi jarak jauh yang secara spesifik disekresikan ke dalam darah oleh kelenjar endokrin sebagai respons terhadap sinyal yang sesuai (Sherwood,L.,2001).
7. Gangguan sistem endokrin
Seperti misalnya :
KELENJAR ENDOKRIN
|
GANGGUAN
|
KETERANGAN
|
Hipofisis
|
Hiperpituitarisme
|
Disebabkan oleh penekanan neoplasma pada struktur yang berdekatan
|
Tiroid
|
Hipertiroidisme
|
Penyebab utama adalah penyakit grave yang terutama terjadi pada dewasa muda serta produksi TSH yang berlebihan
|
Pancreas
|
Diabetes mellitus
|
Ditandai dengan defisiensi insulin absolut maupun relatif atau resistensi insulin
|
(Price et al, 2005).
BAB III
PEMBAHASAN
1. Skenario
“Uuuhhh...GAMBAR APA INI???”
Apa yang dimaksud dengan :
a. Hipotalamus
b. Glandula pineal
c. Glandula pituitary
d. Glandula tiroid
e. Glandula paratiroid
f. Tymus
g. Glandula adrenal
h. Pancreas
i. Ovarium
j. Testis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar