LAPORAN TUTORIAL
BLOK 2 SKENARIO 3
PERANAN SISTEM SIRKULASI DARAH
PADA TUBUH MANUSIA
Oleh :
Oni Juniar Windrasmara
J 5000 9000 3
Tutor :
dr. Sri Wahyu
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Semua bagian tubuh manusia senantiasa membutuhkan darah dalam setiap aktivitasnya. Baik itu dalam melakukan kerja secara aktif maupun saat tubuh melakukan kerja secara pasif atau dalam kondisi tidak sadarkan diri. Kekurangan darah sedikitpun akan sangat fatal bahayanya bagi manusia. Mulai dari kelumpuhan atau bahkan akan menimbulkan kematian.
Hal ini terjadi sedemikian rupa karena darah adalah zat di dalam tubuh yang mengandung oksigen. Darah bekerja di dalam tubuh baik di sistem kerja tubuh apapun untuk membawa oksigen yang berfungsi sebagai energi ataupun suplemen utama bagi organ tubuh dalam melakukan aktivitas.
Lalu berkaitan dengan pentingnya sistem sirkulasi darah dalam kegiatannya mempertahankan hidup bagi manusia. Maka penulis ingin membahasnya di dalam cakupan laporan yang berjudul tentang Peranan Sistem Sirkulasi Darah Pada Tubuh Manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dicantumkan di atas maka penulis dapat merumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Jantung
v Sirkulasi darah
v Mekanisnme sirkulasi darah
v Hubungannya dengan homeostasis
2. Tekanan darah
v Mekanisme sistole dan diastole
v Hal-hal yang mempengaruhi tekanan darah
v Cara memelihara tekanan darah
3. Tekanan nadi
v Yang mempengaruhi denyut nadi berubah
4. Limfonodi
v Penyebab pembesaran
v Akibat pembesaran
C. Tujuan
Melalui cakupan laporan tutorial ini bertujuan supaya:
1. Mahasiswa mengerti tentang pengertian serta fungsi sistem sirkulasi darah.
2. Mahasiswa mengetahui organ-organ yang terlibat dalam sistem cardiovaskuler.
3. Mahasiswa mengerti tentang pentingnya darah bagi tubuh manusia.
4. Mahasiswa mengerti tentang bahayanya kekurangan darah.
5. Mahasiswa mengetahui pengertian dari tekanan darah, denyut nadi serta dengan fungsi-fungsiinya bagi tubuh.
6. Mahasiswa tahu tentang cara pengukuran tekanan darah dan denyut nadi.
D. Manfaat
Melalui laporan tutorial ini, diharapkan supaya dapat dipetik manfaatnya seperti misalnya yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui pentingnya sistem sirkulasi darah bagi keadaan homeostasis tubuh manusia.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan kerja sistem sirkulasi darah pada manusia.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai organ pada sistem sirkulasi.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai resiko kekurangan darah.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara pengukuran tekanan darah dan denyut nadi.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh yang berfungsi sebagai saluran vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh (Sherwood,L., 2001).
2.2 Sistem sirkulasi adalah sistem pengangkut yang bertugas untuk menyalurkan oksigen dan berbagai zat-zat yang di absorbsi dari saluran cerna ke jaringan serta membawa kembali karbondioksida ke paru dan kemudian hasil metabolisme yang lainnya dibawa ke ginjal (Ganong,W.F., 2008).
2.3 Hubungan sistem sirkulasi dengan homeostasis adalah sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan mengangkut oksigen, karbondioksida, zat sisa, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain (Sherwood,L., 2001).
2.4 Jantung adalah organ utama sirkulasi darah. Aliran darah dari ventrikel sinistra melalui arteri, arteriola dan kapiler kembali ke atrium dextra melalui vena disebut sirkulasi sistemik. Aliran dari ventrikel dextra, melalui paru, ke atrium sinistra adalah sirkulasi pulmonal (Pearce,E.C, 2006).
2.5 Jantung adalah organ muskularis yang mempertahankan sirkulasi darah (Dorland, W. A. N., 2002).
2.6 Jantung adalah alat memompa darah mengalir ke seluruh badan (FKUI, 2008).
2.7 Jantung adalah suatu pompa ganda yang menghasilkan tekanan pendorong agar darah mengalir melalui sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik (Sherwood,L., 2001).
2.8 Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan agar dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan lebih rendah sesuai penurunan gradien tekanan (Sherwood,L., 2001).
2.9 Jantung adalah organ berotot berongga dengan ukuran sekepalan tangan yang terletak di rongga toraks sekitar garis tengah antara sternum sebelah anterior dan vertebrae sebelah posterior (Sherwood,L., 2001).
2.10 Darah yang kaya akan CO2 masuk melalui vena cava superior dari tubuh bagian atas dan vena cava inferior dari tubuh bagian bawah menuju ke atrium dexter. Setelah melewati valvula trikuspidalis darah akan menuju ventrikel dexter dan akana keluar dari cor dibawa oleh ateri pulmonalis dexter dan arteri pulmonalis sinister menuju pulmo (www.freewebs.com).
2.11 Darah yang kaya akan O2 dari pulmo masuk melalui vena pulmonalis dexter dan vena pulmonalis sinister menuju cor bagian atrium sinister. Dengan melewati valvula bikuspidalis maka darah akan mengalir menuju ventrikel sinister. Dari ventrikel sinister darah akan keluar dari cor melewati valvula semulinaris yang dibawa oleh aorta menuju jaringan ke seluruh tubuh (www.freewebs.com).
2.12 Curah jantung merupakan faktor utama yang perlu diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan yang penting dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi (Setiadi, 2007).
2.13 Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel dalam satu menit. Nilai nnormal pada orang dewasa berkisar 4-6 liter/menit. Curah jantung merupakan hasil dari stroke volume dan frekuensi denyut jantung. Stroke volume adalah jumlah darah yang diejeksikan setiap kontraksi ventrikel (Setiadi, 2007).
2.14 Tekanan darah adalah daya yang harus dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh (Guyton, 2007).
2.15 Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia (www.freewebs.com).
2.16 Penutupan katup jantung akan menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertama disebabkan oleh penutupan katup atrioventrikel dan menandakan permulaan sistole ventrikel. Bunyi jantung kedua disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonalis pada permulaan diastole (Sherwood,L., 2001).
2.17 Tekanan sistolik adalah tekanan puncak yang ditimbulkan oleh darah yang disemprotkan pada dinding pembuluh selama sistole jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan minimum di arteri sewaktu darah mengalir keluar untuk memasuki pembuluh-pembuluh disebelah hilir selama diastole jantung (Sherwood,L., 2001).
2.18 Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah, sementara diastolik adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di antara dua detakan (www.corbis.com).
2.19 Tekanan sistole adalah tekanan yang terjadi pada saat ventrikel berkontraksi sedangkan atrium berrelaksasi, sehingga tekanan intraventrikularis meninggi. Hal ini menyebabkan valva atrioventrikularis menutup, darah akan terpompa menuju aorta dan arteri pulmonalis karena valva semilunaris aorta dan valva semilunaris pulmonalis terbuka. Kemudian penutupan valva atrioventrikularis inilah yang menyebabkan bunyi jantung I atau menunjukkan tekanan sistole (Hanif et al, 2005).
2.20 Tekanan diastole adalah tekanan yang terjadi pada saat ventrikel berrelaksasi sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan intraatrial meninggi. Hal ini menyebabkan valva atrioventrikularis terbuka dan darah dari atrium masuk ke ventrikel, sedangkan valva semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup. Penutupan valva semilunaris aorta inilah yang menyebabkan bunyi jantung II atau tekanan diastole (Hanif et al, 2005).
2.21 Penutupan katup jantung akan menyebabkan terjadinya bunyi jantung. Penyebabnya adalah getaran pada katup yang tegang segera setelah penutupan bersama dengan getaran dinding jantung yang berdekatan, dan pembuluh-pembuluh utama di sekitar jantung (Guyton, 2007).
2.22 Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung (Sherwood,L., 2001).
2.23 Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan, dilarutkan atau diendapkan (Sherwood,L., 2001).
2.24 Tekanan nadi adalah perbedaan nilai antara tekanan sistole dengan tekanan diastole (Guyton, 2007).
2.25 Faktor utama yang mempengaruhi tekanan nadi adalah curah isi sekuncup dari jantung, komplians dari percabangan arteri, dan sifat ejeksi dari jantung selama periode sistole (Guyton, 2007).
2.26 Arteri adalah jalur berjari-jari besar dan beresistensi rendah yang berjalan dari jantung ke jaringan dan juga berfungsi sebagai reservoir tekanan. Karena elastisitas mereka, arteri-arteri dapat melebar untuk mengakomodasi tambahan volume darah yang dipompa ke dalamnya oleh kontraksi jantung dan kemudian menciut kembali untuk terus mendorong darah sewaktu jantung berelaksasi (Sherwood,L., 2001).
2.27 Arteri adalah pembuluh nadi yang membawa darah dari jantung (FKUI, 2008).
2.28 Arteri mempunyai cabang-cabang kecil dan yang terakhir adalah arteriol, yang berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke dalam kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di dasar setiap jaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan (Guyton, 2007).
2.29 Fungsi arteri adalah untuk mentranspor darah ke jaringan di bawah tekanan yang tinggi. Karena alasan inilah, arteri mempunyai dinding pembuluh darah yang kuat, dan darah arteri mengalir dengan kecepatan yang tinggi di arteri (Guyton, 2007).
2.30 Vena adalah saluran berjari-jari besar dan beresistensi rendah yang mengembalikan darah dari jaringan ke jantung. Selain itu, sistem pembuluh ini dapat mengakomodasi berbagai volume darah, sehingga berfungsi sebagai reservoir darah. Kapasitas sistem vena menampung darah dapat berubah-ubah secara mencolok hanya dengan sedikit perubahan tekanan vena. Vena adalah pembuluh berdinding tipis yang mudah diregangkan secara pasif untuk menampung darah dalam jumlah besar (Sherwood,L., 2001).
2.31 Vena adalah pembuluh darah balik yanng mengalirkan darah balik ke jantung (FKUI, 2008).
2.32 Kapiler adalah organ yang berfungsi sebagai tempat untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Dinding kapiler sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori kapiler yang kecil, yang permeabel terhadap air dan zat bermolekul kecil lainnya (Guyton, 2007).
2.33 Bunyi jantung ialah vibrasi pendek yang terdengar pada siklus jantung yang dapat didengar dengan teknik tertentu (Sudigdo et al,1985).
2.34 Kekuatan kontraksi jantung sering dipercepat secara temporer melalui suatu peningkatan suhu sedang, seperti yang terjadi saat tubuh berolahraga, tetapi peningkatan suhu yang lama akan melemahkan sistem metabolik jantung dan akhirnya menyebabkan kelemahan. Karena itu, fungsi optimal jantung sangat bergantung pada pengaturan suhu tubuh oleh mekanisme pengaturan suhu (Guyton, 2007).
2.35 Infeksi-infeksi adalah penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur (www.totalkesehatananda.com).
2.36 Beberapa komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan nodus-nodus limfa yang membesar. Jika pembengkakan nodus limfa berhubungan dengan suatu infeksi yang tidak dirawat, maka suatu bisul (suatu rongga yang mengandung nanah) mungkin terjadi, yang mungkin memerlukan pengaliran melalui sayatan dan antibiotik-antibiotik. Kulit yang mendasari nodus limfa yang membesar mungkin juga menjadi terinfeksi (www.totalkesehatananda.com).
BAB III
PEMBAHASAN
Skenario
“ Calon CPNS ”
Harun, calon CPNS, hari ini menjalani tes kesehatan di RSUD Kota Surakarta. Pertama-tama dokter memeriksa tekanan darah, heart rate dan frekuensi pernafasannya. Dokter memeriksa nadi dengan meraba arteri carotis communis, arteri radialis, arteri dorsalis pedis. Dokter juga memeriksa ada tidaknya pembesaran limfonodi.
Kemudian Harun diminta untuk berlari di atas treadmill. Setelah 15 menit, Harun merasakan denyut jantung dan nafasnya bertambah cepat, bajunya basah oleh keringat serta wajahnya memerah.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Harun dinyatakan sehat. Harun membaca lembaran hasil pemeriksaan yang tertera Sistole 120, Diastole 80, Nadi 75x/menit, teratur, bunyi jantung I dan II normal.
Analisis Skenario
Sirkulasi adalah suatu proses peredaran darah di dalam tubuh manusia. Proses ini mengedarkan berbagai kebutuhan-kebutuhan tubuh seperti misalnya oksigen, karbondioksida, nutrisi, maupun zat-zat essensial tubuh lain yang fungsinya untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh agar tetap stabil. Di dalam sistem sirkulasi ini sendiri terdapat berbagai organ-organ yang berfungsi sebagai bagian penyusun sistem ini dimulai dari jantung yang notabene adalah organ utamanya karena bertugas sebagai pompa bagi darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh, kemudian ada aorta beserta cabangnya yang kemudian diteruskan oleh arteri pulmonalis dari truncus pulmonalis dan diakhiri oleh vena cava superior dan vena cava inferior.
Jantung sebagai organ utama dalam sirkulasi akan memompa darah ke seluruh tubuh, dimulai dari atrium yang akan diteruskan oleh arteri yang membawa darah yang mengandung oksigen munuju kapiler yang notabene adalah tempat pertukaran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbondioksida. Darah yang mengandung oksigen ini akan diedarkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh-pembuluh darah yang lain. Lalu darah yang mengandung karbondioksida ini dibawa oleh pembuluh darah vena.
Jantung dapat didiagnosis dalam keadaan sehat maupun sakit atau mengalami gangguan dengan memeriksa tekanan darah serta denyut nadi dalam tubuh. Hal ini sangatlah faal diketahui bagi manusia, karena bagi tubuh yang sekarat sekalipun jantung dapat diibaratkan seorang bayi yang merintih sendiri untuk mempertahankan hidupnya ataupun hidup manusia yang memiliki dia dengan cara memompa sirkulasi darah dalam tubuh manusia itu. Cara pemeriksaan untuk menentukan kesehatan jantung adalah dengan meraba pembuluh-pembuluh arteri ataupun dengan menggunakan alat bantu dalam pemeriksaan vital seperti sphigmomanometer serta stetoskop untuk mengukur tekanan darah serta juga mendengarkan bunyi jantung supaya dapat ditentukan normal tidaknya jantung tersebut. Kemudian untuk melakukan perbandingan dapat dengan mengukur tanda-tanda vital tadi setelah melakukan olahraga, karena dengan olahraga suhu tubuh akan meningkat kemudian hal ini sangatlha berpengaruh sekali dalam pengukuran tekanan darah maupun denyut nadi. Dengan adanya perbedaan ini dapat diketahui apakah kenaikan yang terjadi dalam frekuensi baik tekanan darah maupun denyut nadi itu masih dalam keadaan batas wajar atau sudah dapat dimasukkan ke dalam kategori jantung yang mengalami gangguan. Pada umumnya jantung yang normal sehat memiliki tekanan darah sistol diastol 120/80, lalu denyut nadi adalah antara 60 sampai 90.
Gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada jantung yang tidak sehat atau tidak normal sangat berbahaya, seperti misalnya gagal jantung/dekompensasio kordis yang kemungkinan besar akan menimbulkan kematian. maka dari pembahasan diatas itulah kita dapat mengetahui pentingnya bagi manusia untuk menjaga kondisi tubuh serta memberikan istirahat dalam aktivitas kerja yang intinya dalam rangka merawat kondisi jantung agar tidak terbebani yang terlampau berat sehingga tetap dalam kondisi sehat dan dapat berfungsi dengan baik saat sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan laporan tutorial diatas yang membahas tentang sirkulasi darah pada manusia dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem yang bekerja di dalam tubuh manusia, sistem ini bertugas dalam mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan zat-zat berguna bagi tubuh yang lainnya. Disamping itu sistem ini juga bertugas dalam pembuangan darah yang mengandung karbondioksida untuk disaring kembali sehingga dapat digunakan lagi oleh tubuh manusia. Jantung adalah organ utama dalam sistem sirkulasi ini.
Kita dapat mengetahui apakah sistem sirkulasi dalam tubuh ini berfungsi secara normal ataukah tidak dengan memeriksa tanda-tanda vital yang ada dalam tubuh manusia, seperti misalnya dengan meraba pembuluh darah arteri radialis untuk mengetahui denyut nadi ataupun dengan bantuan alat sphygmomanometer dan stetoskop untuk mendengarkan tekanan sistole dan diastole jantung. Dengan mengetahui hasil dari pemeriksaan yang dilakukan itu, kita dapat menyimpulkan keadaan jantung kita sebagai organ utama sistem sirkulasi sehat dan normal ataukah tidak.
B. Saran
Dari pembahasan materi di bagian atas dapat diperhatikan beberapa hal yang mungkin bisa digunakan untuk pembenahan diri yaitu :
1. Mahasiswa harus mampu menjelaskan organ sistem sirkulasi tubuh manusia.
2. Mahasiswa harus tahu mekanisme sirkulasi darah secara fisiologis.
3. Mahasiswa diharapkan untuk mengetahui bahaya jantung tidak berfungsi dengan baik selaku organ utama sirkulasi darah.
DAFTAR PUSTAKA
v Dorland, W. A. N., 2002. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta : EGC.
v FKUI, 2008. Kamus Kedokteran, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
v Ganong, W.F,. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
v Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta : EGC.
v Hanif et al, 2003. Guidance to Anatomy II, Edisi Pertama (Revisi). Solo : Keluarga Besar Asisten Anatomi FKUNS.
v Pearce, E. C., 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
v Setiadi, 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
v Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi ke 2. Jakarta : EGC.
v Sudigdo et al, 1985. Auskultasi Jantung dan Fonokardiografi. Naskah Lengkap Pendidikan Tambahan Berkala Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
v www.corbis.com(4 November 2009).
v www.freewebs.com(4 November 2009).
v www.totalkesehatananda.com(1 November 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar