Cari Blog Ini

30/09/11

Evidence Based Medicine Dokter ( EBM )


LAPORAN TUTORIAL
BLOK 1 SKENARIO 3

Pentingnya Bekerja Berdasar Evidence Based Medicine
Dalam
Praktek Seorang Dokter



Oleh :
Oni Juniar Windrasmara
J 5000 9000 3

Tutor :
dr. Devi


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN

  1.  Latar Belakang
Pada saat ini mahasiswa kedokteran harus mengetahui, menguasai sekaligus mengimplementasikan evidence based medicine yang didalam pengambilan keputusan seorang dokter terhadap pasien karena evidence based medicine akan menutun serta membantu seorang dokter dimulai dari pengumpulan data-data atau masalah yang sedang dihadapi oleh pasien sampai dalam pemilihan atau pencarian bukti-bukti serta hasil penelitian ilmiah yang dapat melandasi keputusan seorang dokter dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
Banyak sekali sumber-sumber bukti ilmiah dan hasil penelitian ilmiah secara teratur yang dapat dijadikan sarana oleh dokter dalam rangka mengambil keputusan tersebut, namun dokter juga tidak diperbolehkan untuk asal comot terhadap sumber-sumber tersebut karena ketidak validan sumber tersebut seperti misalnya itu adalah sebuah sumber yang telah lama dan telah diperbaharui sehingga dapat berakibat fatal terhadap kesehatan pasien itu sendiri tentunya. Dalam rangka inilah mahasiswa kedokteran atau seorang dokter pun harus selalu mengikuti informasi-informasi terbaru khususnya tentang kesehatan sehingga tidak dapat dikatakan seorang dokter yang gagap teknologi.
Kemudian melalui pentingnya mahasiswa kedokteran dalam penguasaan dan pengimplementasian evidence based medicine ini maka penulis ingin membahasnya didalam cakupan laporan diskusi tutorial yang semoga dapat bermanfaat bagi para calon dokter dengan judul Pentingnya Evidence Based Medicine Dalam Praktik Seorang Dokter.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka penyusun dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah cara metode belajar dengan Evidence Based Medicine?
2.    Apakah alasan mengapa evidence based medicine diberikan?
3.    Apa manfaat evidence based medicine?
4.    Kekurangan dan kelebihan apakah yang ada dalam evidence based medicine?
5.    Apa hanya pubmed dan proquest sajakah situs yang dapat menjadi sumber pembelajaran mahasiswa kedokteran?
6.    Bagaimanakah cara mendapatkan hasil penelitian yang terbaik?
7.    Bagaimanakah keefektifan evidence based medicine diterapkan?
8.    Tujuan evidence based medicine?
9.    Langkah-langkah evidence based medicine?
10.     Faktor-faktor yang mendorong evidence based medicine?
11.     Apakah manfaat evidence based medicine bagi seorang dokter dan pasien?
12.     Apa saja ciri-ciri evidence based medicine?
13.     Hambatan apa saja yang terdapat dalam evidence based medicine?

C.    Tujuan
1.      Mahasiswa mengerti akan pengertian evidence based medicine.
2.      Mahasiswa mampu untuk selalu menggunakan evidence based medicine dalam mengambil keputusan klinik.
3.      Mahasiswa dapat menyeleksi sumber-sumber penelitian terbaik yang dapat digunakan dalam menangani pasien.
4.      Mahasiswa dapat selalu mengupdate dirinya supaya saat sebagi dokter nantinya dirinya tidak ketinggalan suatu informasi ilmiah.
5.      Mahasiswa mampu mengakses situs-situs yang menyediakan sumber-sumber atau bukti ilmiah serta juga dapat menggunakan kata-kata kunci secara efektif.

D.    Manfaat
1.      Mahasiswa akan mengerti betapa pentingnya penggunaan evidence based medicine dalam mengambil keputusan klinik.
2.      Mahasiswa mampu mengerti tentang langkah-langkah anamnesis terhadap keluhan pasien.
3.      Mahasiswa dapat berlatih untuk menghormati pasien karena hal ini salah satu elemen penting evidence based medicine.
4.      Mahasiswa mau untuk terus menambah sumber-sumber atau bukti ilmiah terbaru sebagai referensi terhadap keluhan pasien.
5.      Mahasiswa dapat membedakan serta menilai manakah bukti ilmiah yang valid dan yang tidak valid.























BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1       Evidence based medicine adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian dalam praktek, evidence based medicine memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya (Sackett et al, 1996).
2.2       Evidence Based Medicine adalah integrasi hasil-hasil penelitian terbaru dengan subyek pasien dan kejadian klinik dalam membuat keputusan klinik atau merupakan juga hasil-hasil penelitian terbaru yang merupakan integrasi antara pengalaman klinik, pengetahuan patofisiologi dan keputusan terhadap kesehatan pasien (Sugiarto, 2009).
2.3       Evidence based medicine is the integration of individual clinical expertise with the best available clinical evidence from systematic research (Sacket et all, 2000).
2.4       Evidence based medicine adalah pengetahuan kedokteran yang merupakan integrasi antara bukti-bukti yang dihasilkan dengan kemampuan menggunakan ketrampilan klinik dan pengalaman dalam mengkolaborasi dan menganalisa situasi dan kondisi penderita (Soeleman,K., 2008).
2.5       Tujuan evidence based medicine adalah membantu dalam proses pengambilan keputusan seorang dokter yang bekerja berdasarkan bukti ilmiah (Murti,B., 2009).
2.6       Tujuan evidence based medicine adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapeutik, maupun rehabilitasi yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang terpercaya dan dapat untuk dipertanggungjawabkan (http://www.dkk.bpp.com/index.php?option=com_content&task=view&id=144&Itemid=47).
2.7       Dengan pengurangan dalam jam dokter datang kebutuhan untuk efisiensi yang lebih bagus lagi, baik dalam bagiannya dan bagian dari konsultan yang mereka tinggalkan, disini Evidence Based Medicine membantu dengan cara mengidentifikasi waktu dan sumber yang intensif yang harus di hilangkan dan di pertahankan.
Dengan cara yang sama, Evidence Based Medicine membantu kita mengidentifikasi berbagai masalah klinis yang dalam pelaksanaannya akan menemui permintaan yang naik untuk penambahan kualitas, dan akan membantu sesuai ketetapan dan pengorbanan mereka.
Sebagai kepedulian klinis yang lebih yang di sediakan oleh tim peduli kesehatan, Evidence Based Medicine menyediakan bahasa yang umum yang dapat kita komunikasikan dan peraturan dari bukti yang kita setuju yaitu apa dan untuk siapa akan Evidence Based Medicine akan di lakukan
Evidence Based Medicine memberi strategi identifikasi dan taktik untuk pembelajaran klinis.
Evidence Based Medicine tidak hanya menyediakan kesempatan untuk memperbarui pengetahuan dan kebutuhan klinis kita tetapi juga untuk mengidentifikasi dan menjawab pertanyaan mengenai efektifitas dari seluruh kesimpulan klinis.
(Sacket et al, 1995)
2.8       Langkah-langkah evidence based medicine adalah :
o   Memformulasikan pertanyaan ilmiah
o   Penelusuran informasi
o   Menelaah terhadap bukti ilmiah yang ada
o   Penerapan dari hasil penelaahan kedalam praktik
o   Evaluasi terhadap efikasi dan efektivitas intervensi(Murti,B., 2009)
2.9       The elements of evidence based medicine :
a.       Best Research Evidence
b.      Clinical Expertise
c.       Patient Concern, Values and Expectation (Murti,B., 2009)
2.10   Grade of evidence based medicine diagnosis :
                                                                                  (Murti,B., 2009)
2.11   Kelebihan Evidence Based Medicine adalah Evidence Based Medicine merupakan sirkulus yang diawali dari masalah pasien dan berakhir pada keuntungan pasien (Sastroasmoro,S.,2009).
2.12   Kerugian pada Evidence Based Medicine adalah
o  Kurangnya akses terhadap bukti ilmiah
o  Kurangnya pengetahuan dalam telaah
o  Kritis dan metodologinyapenelitian
o  Tidak adanya dukungan organisasi, dan
o  Tidak adanya dukungandari para kolega
2.13   Hambatan dalam evidence based medicine adalah
o   Kebiasaan untuk bertanya dan mencari
o   Kemampuan untuk menemukan, meneelaah (appraisal), dan menerapkan “evidence”
o   Sumber informasi sangat banyak
o   Keterbatasan waktu
(Widyahening,I., 2009)
2.14   Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan fisik dari seseorang pasien yang meliputi inspeksi (melihat),palpasi (meraba),perkusi (mengetuk), dan auskultasi (mendengar) (Murti,B., 2009).
2.15   Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan apabila pemeriksaan fisik tidak mencukupi, misalnya : pemeriksaan laboratorium dan radiologi (Murti,B., 2009).
2.16   Situs Pubmed adalah situs tempat arsip digital jurnal bebas/gratis yang disediakan oleh Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health) yang menyediakan literatur ilmiah di bidang biomedik dan ilmu hayat (http://bukujurnal.com/jurnal.pubmed-central-dan-pubmed-referensi-biologi-kesehatan-farmasi-dan-biomedik.html).
2.17   Situs Proquest adalah sebuah vendor databse online di luar negeri dengan sistem berlangganan atau berbayar (http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=14&Itemid=17).
2.18   Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (http://www.e-smartschool.com/uot/001/UOT0010011.asp).
2.19   Accountable adalah sesuatu yang dapat diperhitungkan (kbbi).
2.20   Boolean logic adalah suatu logika yang dalam memasukan kata kunci dengan cara menggunakan atau menambahkan kata AND,OR,NOT,NEAR,”  “ (http://library.binus.ac.id).









BAB III
PEMBAHASAN

Skenario
       Ani, seorang mahasiswa kedokteran tingkat pertama, harus belajar menyesuaikan banyak hal mengenai gaya belajarnya. Salah satu yang menjadi fokus perhatiannya adalah belajar berbasis bukti ilmiah atau dalam banyak percakapan dengan dosennya dikenal dengan evidence based medicine. Ahmad, kakak kelas menjelaskan bahwa dalam evidence based medicine, sumber belajar kita berasal dari pelacakan publikasi ilmiah. Sumber publikasi ilmiah itu harus accountable, dari aspek ilmiah dan metodologinya. Biasanya Ahmad mencari di internet dengan alamat www.pubmed.com atau www.proquest.com, memakai hotspot kampus, kita bisa mengakses naskah publikasi secara gratis dan bisa memilih full text. Untuk mengaksesnya memakai Boolean logic.

Analisis Skenario
Pada skenario ini dibahas mengenai evidence based medicine yang menjadi proses untuk membantu seorang dokter di dalam mengambil keputusan dengan berdasarkan kepada bukti-bukti yang ditelusuri dari berbagai publikasi ilmiah yang telah teruji kevalidannya atau dapat dipertanggung jawabkan karena bukti-bukti tersebut didapatkan dengan hasil penelitian secara teratur oleh ahli dengan menggunakan berbagai macam metode untuk penelitian tersebut seperti misalnya dengan metode meta analysis ataupun juga dengan metode penelitian randomized controlled trial. Metode ini semua dilakukan dengan berbgai sample yang cukup serta bermacam-macam tingkatannya untuk menghindari kesan penelitian yang subyektif oleh ahli dalam melakukan penelitian tersebut.
Seorang dokter setelah dirinya melakukan anamnesa terhadap keluhan pasiennya maka dia dapat melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu terhadap pasiennya, kemudian dokter dapat mencari bukti-bukti ilmiah atau sumber-sumber ilmiah hasil penelitian yang valid seperti dijelaskan diatass untuk menentukan pengobatan ataupun terapi yang tepat untuk diberikan terhadap pasien dokter tersebut. Dalam mencari bukti ini dokter tidak boleh bertindak asal dalam mengambil bukti tersebut, karena hal ini dapat membahayakan kesehatan pasien yang mungkin juga dapat menimbulkan dampak yang mematikan.
Dari hal ini maka seorang dokter disarankan untuk selalu mengupdate ilmu pengetahuan yang ia miliki karena pada dasarnya ilmu kedokteran adalah ilmu yang menuntut untuk selalu menambah ilmu pengetahuan dan belajar sepanjang hayat. Lalu disarankan pula seorang dokter untuk selalu menggunakan internet atau sumber pustaka ilmiah lain secara berkelanjutan, salah satunya yang mudah adalah mengambil bukti ilmiah dari situs internet yaitu situs pubmed, proquest, scirrus, google scholar serta juga sumber lainnya. Hal ini dikarenakan sumber-sumber ini telah diakui keakuratannya baik oleh kalangan kesehatan atau juga ilmuwan-ilmuwan di bidang lainnya. Selain itu dalam situs ini dokter juga bisa untuk mendapatkan bukti-bukti ilmiah dalam file wujud aslinya tanpa pernah mengalami perubahan ataupun mengalami perubahan seta penambahan dalam tujuannya untuk meningkatkan tingkat kevalidannya. Kemudian kelebihan lainnya dari situs-situs ini adalah naskah bukti ilmiah asli tersebut dapat pula dokter dapatkan secara gratis tanpa perlu membayar biaya untuk berlangganannya.
Akan tetapi setelah dokter mengetahui situs-situs penyedia bukti-bukti ilmiah, dokter pun juga harus dapat menelaah cara-cara pencarian bukti-bukti secara lebih khusus lagi, seperti misalnya dengan menggunakan logika boolean yang berperan besar dalam membantu mencari bukti ilmiah. Logika ini sangat membantu karena intinya dapat meringkas jumlah hasil penelusuran publikasi ilmiah dalam mencari bukti-bukti accountable yang sangat banyak jumlahnya dalam situs penyedia  yang akan dapat dijadikan pedoman dasar dalam memberikan pengobatan atau terapi ataupun juga secara khususnya yaitu pengambilan keputusan oleh dokter terhadap kesehatan pasien yang sangat membutuhkan bantuan dari bukti-bukti ilmiah




BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Melalui materi ini telah dibahas betapa penting peranan Evidence Based Medicine dalam dunia kesehatan khususnya untuk dikuasai seorang dokter, karena dengan Evidence based medicine ini dokter dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam penanganan pasien karena bekerja dengan berbasis bukti-bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan serta sudah terbukti tingkat kevalidannya.
Mahasiswa kedokteran pun harus sedini mungkin menguasai ataupun mengerti bagaimana, apakah, serta mengapa Evidence Based Medicine ini sangat berperan dalam dunia klinik yang akan dihadapinya di masa yang akan datang.
Apalagi cepatnya perkembangan ilmu teknologi yang juga mencakup ilmu-ilmu kedokteran di dalamnya, akan sangat fatal sekali apabila seorang dokter hanya mengandalkan pengetahuannya serta pengalaman saja yang mungkin sudah seharusnya mengalami revisi dalam menangani pasiennya.

B.     Saran
Dari pembahasan materi di bagian atas ada beberapa hal yang dapat diperhatikan beberapa untuk pembenahan diri yaitu :
1.      Mahasiswa diharap menegrti apa itu tentang Evidence Based Medicine.
2.      Mahasiswa mampu menjalankan langkah-langkah didalam Evidence Based Medicine.
3.      Mahasiswa sebagai calon dokter dapat menentukan  pemeriksaan dan terapi-terapi kepada pasien dengan berbasis bukti ilmiah.
4.      Mahasiswa diharuskan untuk dapat mengakses situs-situs bukti ilmiah.
5.      Mahasiswa dapat memilih bukti-bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dengan telaah kritis terhadap bukti-bukti tersebut.
6.      Fakultas Kedokteran UMS dimohon untuk menambah jurnal-jurnal ilmiah serta textbook terbaru terutama yang berbahasa Indonesia karena sumber-sumber ini sangat penting peranannya dalam Evidence Based Medicine.










































DAFTAR PUSTAKA

v  Murti,B., 2009, Introduction to Evidence Based Medicine, Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta.
v  Sackett DL, William M C, 1995,  The Need for Evidence-Based Medicine. Edinburgh.
v  Sacket D.L, Rosenberg W.M.C, Gray J.A.M, Haynes R.B, Richarson W.S., 1996. Evidence based medicine: what it is and what it isn’t.BMJ 312: 71-72.
v  Sacket D.L, Richardson W.S, Rosenberg W.M.C, Haynes R.B., 2000. Evidence based medicine: How to practice and teach Evidence based medicine. Churchill Livingstone. Edinburgh.
v  Sastroasmoro,S.,2009, Evidence Based Medicine, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
v  Sugiarto, 2009, Dasar-Dasar Terapi Secara Rasional, Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta.
v  Soeleman,K.,2008, Evidence Based Medicine. Fakultas Kedokteran Atmajaya, Jakarta.
v  Widyahening,I.S.,2009, Pengantar Evidence Based Medicine, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
v  www.pubmed.com                 LAMPIRAN
v  http://library.binus.ac.id(14 Oktober 2009).

LAMPIRAN

Skenario :
Seorang ibu berusia ±45 tahun datang ke dokter. Kemudian ibu itu mengeluh terhadap dokter dengan keluhan alergi, berat badan turun, serta ada infeksi jamur pada bagian mulutnya.
Sang ibu pun juga menjelaskan bahwa suaminya meninggal karena HIV sekitar 2 bulan yang lalu. Kemudian oleh dokter dilakukanlah pemeriksaan CD4 dan didiagnosa bahwa ibu itu positif AIDS.

PIO
Problem           : AIDS (Acute Immune Deficiency Syndrome)
Intervention    : Anti-Retroviral Therapy
Outcomes        : CD4+ Count–Guided Interruption of Antiretroviral Treatment
Langkah-langkah mencari bukti ilmiahnya yaitu :










































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar