Cari Blog Ini

20/11/12

TONSILITIS KRONIS

ETIOLOGI

Tonsilitis kronis disebabkan oleh kuman yang bukan penyebab tonsilitis akut (bakteri gram positif). Namun kadang-kadang bakteri gram positif ini berubah menjadi bakteri gram negatif. Faktor predisposisi tonsilitis kronis antara lain rangsangan kronis rokok, makanan tertentu, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.

PATOLOGI

Radang berulang akan mengikis epitel mukosa tonsil dan jaringan limfoid. Selama proses penyembuhan, jaringan limfoid akan terganti oleh jaringan parut yang akan mengkerut sehingga melebarkan kripti yang terisi oleh detritus. Bila keadaan ini (proses radang) terus berlangsung maka dapat menembus kapsul tonsil sehingga melekatkan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. Anak disertai oleh pembesaran kelenjar submandibula.

GEJALA & TANDA

Tonsilitis kronis memiliki tanda berupa pembesaran tonsil yang permukaannya tidak rata, pelebaran kriptus, dan sebagian kripti terisi oleh detritus. Gejala tonsilitis kronis berupa tenggorok rasa mengganjal & kering dan napas berbau.

TERAPI

Tonsilitis kronis dapat diatasi dengan menjaga higiene mulut, obat kumur, obat hisap, dan tonsilektomi.
Indikasi tonsilektomi :
1.   Infeksi berulang & kronis.
2.   Terjadi gejala sumbatan.
3.   Curiga neoplasma : tumor jinak & tumor ganas ?
4.   Infeksi berulang dan kronis yang menjadi indikasi tonsilektomi antara lain :
Ø Infeksi telinga tengah yang berulang.
Ø Rinitis & sinusitis kronis.
Ø Abses peritonsil & abses kelenjar limfe leher berulang.
Ø Tonsilitis kronis dengan nyeri tenggorok yang menetap dan napas berbau.
Ø Tonsil sebagai fokal infeksi dari organ lain.

Gejala sumbatan sebagai indikasi tonsilektomi antara lain :
1.   Sumbatan jalan napas akibat hiperplasia tonsil.
2.   Sleep apnea.
3.   Gangguan menelan dan berbicara.
4.   Cor pulmonale.

KOMPLIKASI

Gangguan tonsilitis kronis dapat menyebar dan menimbulkan komplikasi melalui perkontinuitatum, hematogen atau limfogen. Penyebaran perkontinuitatum dapat menimbulkan rinitis kronis, sinusitis, dan otitis media. Penyebaran hematogen atau limfogen dapat menyebabkan endokarditis, artritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis, urtikaria, furunkulosis, dan pruritus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar