Cari Blog Ini

30/09/11

HOMEOSTASIS


LAPORAN TUTORIAL
BLOK 2 SKENARIO 1

Peranan Homeostasis
Terhadap
Keadaan Lingkungan Tubuh



Oleh :
Oni Juniar Windrasmara
J 5000 9000 3

Tutor :
drg. Dendy


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN

  1.  Latar Belakang
Banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat mengancam keadaan sistem tubuh manusia. Sistem tubuh manusia itu sendiri memiliki organ-organ yang berfungsi untuk mempertahankan keadaan sistem tubuh itu sendiri.  Sistem keadaan tubuh itu diatur oleh homeostasis dalam tubuh, mekanisme homeostasis itu sendiri sangat terkait dengan keadaan cairan dalam tubuh. Baik dalam pengeluaran maupun asupan cairan tubuh.
Manusia sangat beruntung karena memiliki organ-organ penunjang dalam mempertahankan keadaan tubuh tersebut, karena apabila hal ini tidak terdapat dalam sistem tubuh maka semua kegiatan hidup akan tidak berjalan dengan normal. Kemudian dengan tidak berfungsinya homeostasis tubuh, manusia dapat mengalami sakit atau bahkan akan menuju kematian.
Berkaitan dengan pentingnya keadaan homeostasis dalam mempertahankan kadar cairan dalam tubuh. Maka penulis ingin membahasnya di dalam cakupan laporan yang berjudul tentang Peranan Homeostasis Terhadap Keadaan Lingkungan Tubuh.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka penyusun dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah hubungan homeostasis dengan cairan tubuh?
2.    Selain menggigil, gejala dalam tubuh meliputi apa saja?
3.    Unsur-unsur apa saja agar kondisi tubuh tetap konstan?
4.    Apa sajakah gejala dehidrasi pada usia lanjut?
5.    Apakah efek dari hilangnya cairan tubuh dalam berbagai jumlah?
6.    Apa saja komponen-komponen dalam homeostasis?
7.    Apakah POSYANDU hanya terdapat di desa?Apa fungsinya?
8.    Apa yang menyebabkan homeostasis tidak berfunngsi dengan baik?
9.    Apa pengaruh keseimbangan cairan tubuh dengan homeostasis?
10.    Selain mempertahankan fungsi dasar optimal, apalagi fungsi dari milieu inferiour?
11.    Apa saja fungsi cairan tubuh bagi manusia?
12.    Apakah fungsi homeostasis bagi manusia?
13.    Apakah tanda-tanda yang bisa digunakan seorang dokter dalam memeriksa homeostasis?
14.    Bagaimana jika homeostasis tubuh tidak berfungsi dengan baik?
15.    Apa saja cara pencegahan dehidrasi?
16.    Unsur-unsur apa yang terdapat dalam milieu inferiour?

C.    Tujuan
1.      Mahasiswa mampu menunjukkan tinjauan anatomis struktur tubuh yang terlibat di dalam mekanisme homeostasis.
2.      Mahasiswa mengerti akan pengertian homeostasis bagi tubuh.
3.      Mahasiswa mengetahui bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam homeostasis.
4.      Mahasiswa mampu menjelaskan juga mekanisme homeostasis tunbuh dengan benar.
5.      Mahasiswa mengetahui fungsi homeostasis bagi tubuh.

D.    Manfaat
1.      Mahasiswa mampu berfikir kritis dan analitis bahwa homeostasis sangat penting dalam menuju fungsi dasar optimal tubuh.
2.      Mahasiswa akan mengerti betapa pentingnya hubungan keadaan cairan tubuh dalam homeostasis.
3.      Mahasiswa mengetahui gejala-gejala sakit yang berhubungan dengan keadaan homeostasis tubuh
4.      Mahasiswa dapat belajar memahami cara memeriksa keadaan homeostasis.
5.      Mahasiswa mengetahui cara-cara pencegahan maupun penyembuhan gejala-gejela tersebut.





























BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1      Homeostasis adalah segala upaya yang dilakukan oleh tubuh kita agar lingkungan hidup sel didalam tubuh kita, yaitu cairan extrasel selalu dalam keadaan statis, konstan, atau menetap (Setiadi, 2007).
2.2      Homeostasis adalah pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam (Guyton et al, 2008).
2.3      Homeostasis adalah mempertahankan lingkungan dalamyang relatif stabil, organisme multisel yang kompleks dapat hidup bebas di lingkungan luar sangat bervariasi (Sherwood, 2001).
2.4      Homeostasis dipertahankan oleh berbagai proses pengaturan yang melibatkan semua sistem organ tubuh melalui pengaturan keseimbangan yang sangat halus namun bersifat dinamis (dynamic steady state) (Minarma Siagian, 2004).
2.5      Homeostasis adalah pemeliharaan keadaan-keadaan stabil dalam tubuh melalui koordinasi proses-proses fisiologi (Kamus FK UI).
2.6      Homeostasis adalah kecenderungan stabilitas pada keadaan fisiologi organisme normal (Santana,D., 2007).
2.7      Homeostasis adalah berbagai proses fisiologik yang berfungsi memulihkan keadaan normal setelah terjadi gangguan (Ganong,W.F,. 2002).
2.8      Homeostasis adalah kestabilan relatif lingkungan internal dalam menjaga fungsi sel. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa homeostasis merupakan mekanisme pengaturan mempertahankan kestabilan internal tubuh. Perlu diketahui kata stabil dalam homeostasis ini tidak sama dengan kaku namun stabil tersebut dapat bervariasi dalam limit atau batasan tertentu serta merupakan suatu proses yang dinamis (Guyton et al, 2008)
2.9      Keseimbangan air adalah kondisi dimana jumlah air yang masuk ke dalam tubuh seimbang dengan jumlah air yang keluar (Hegar et al, 2008).
2.10  Keseimbangan elektrolit adalah suatu kondisi dimana jumlah masing-masing elektrolit yang masuk kedalam tubuh setara dengan jumlah masing-masing elektrolit yang keluar (Hegar et al, 2008).
2.11  Konsep Homeostasis adalah sel tubuh berkontak dengan lingkingan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh (Setiadi, 2007).
2.12  Sel adalah unit terkecil dalam organisme. Sebagian reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel (Setiadi, 2007).
2.13  Fungsi sel adalah: mempertahankan suatu barrier yang selektif di antara sitoplasma dan lingkungan ekstraselluler, membawa instruksi dalam bentuk kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen selluler, dan sebagai aktivitas metabolik yang dikatalisir reaksi kimia sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik (Setiadi, 2007)
2.14  4 postulat yang mendasari homeostasis adalah: peran sistem saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam dengan kehidupan, adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik, adanya pengendalian yang bersifat antagonistik, suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh yang berbeda (Guyton et al, 2008).
2.15  Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium(dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik).(FKUI,2004)
v  Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan pada tubuh. Dehidrasi terjadi karena tubuh kekurangan zat natrium, kekurangan air atau kekurangan keduanya. Dehidrasi biasanya disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh (http://www.geocities.com/sistemmanusia2/s61.htm).
v  Dehidrasi ringan terjadi bila terjadi penurunan cairan tubuh 5% dari berat badan. Penurunan cairan tubuh sebesar 10% dari berat badan disebut sebagai dehidrasi sedang. Jika penurunan cairan tubuh melampaui 10% dari berat badan maka dikategorikan sebagai dehidrasi berat. Gejala dehidrasi dapat di ketahui melalui hal-hal di bawah ini, ringan : Merasa haus, mulut dan bibir kering, berkurangnya frekuensi buang air kecil, sedang : Kekenyalan kulit menurun, berat badan menurun tanpa sebab, berat : Mata menjadi cekung, kulit pucat, ujung jari terasa dingin dan kebiruan, denyut nadi berubah secara ekstrim, kesadaran menurun (http://www.geocities.com/sistemmanusia2/s61.htm).
2.16  Oralit adalah larutan pengganti cairan tubuh yang hilang karena diare (http://biomaterial-lipi.org/dkk/penyakit/penyakit..php?id=2).
2.17  Oralit adalah larutan gula dan garam dengan takaran dua banding setengah sendok. Pemberian oralit membantu menahan diare serta membentuk energi untuk digunakan penderita setelah banyak buang air besar (http://dinkes-sulsel.go.id/view.php?=id=717&jenis=Berita).
2.18  Rehidrasi adalah upaya menggantikan cairan tubuh yang keluar bersama tinja dengan cairan yang memadai melalui oral atau perantara. Cairan rehidrasi oral yang dipakaioleh masyarakat adalah air kelapa, air tajin, air susu ibu, air teh encer, sup wortel, air perasan buah dan larutan gula garam. Pemakaian cairan ini lebih dititik beratkan pada pencegahan timbulnya dehidrasi. Sedangkan bila terjadi dehidrasi sedang atau berat sebaiknya diberi minuman Oralit (http://www.sumenep.go.id/main.php?go=berita&xkd=9442).
2.19  Komponen dasar dari homeostasis adalah:
·         Set point>>suatu nilai menggambarkan nilai yang diinginkan atau  variabel yang dikontrol.
·         Sensor>>sesuatu yang bekerja mendeteksi perubahan yang terjadi.
·         Integrator>>sesuatu yang mengubah data yang diberikan oleh sensor menjadi informasi yang digunakan untuk digerakkan.
·         Afektor>>sesuatu yang bekerja mengatasi perubahan terhadap set point yang dideteksi oleh sensor (http://jarumsuntik.com/apa-itu-dhf-dbd/#more-344).
2.20  Parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis adalah:
·         Kadar nutrien
·          Kadar O2 dan CO2
·         Kadar sisa metabolisme
·         pH
·         kadar air, garam dan elektrolit lainnya
·         suhu
·         volume dan tekanan
2.21  Dehidrasi adalah bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat (http://medicastore.com/penyakit/284/dehidrasi.html).
2.22  Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:
·         Muntah
·         Diare
·         Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam)
·         Panas yang berlebihan
·         Demam
·         Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan(http://medicastore.com/penyakit/284/dehidrasi.html).
2.23     Terapi pada dehidrasi dapat dijabarkan sebagai berikut. Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24 jam (30 ml/kg berat badan /24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan pengantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung. Menghitung kebutruhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss sangat perlu dilakukan setiap hari. Perhatian tanda-tanda kelebihan cairan seperti ortopnea,sesak nafas, perubahan pola tidur, atau konfusion. Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi. Dehidrasi hippertonik : cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur. Dehidrasi isotonik : cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung sodium(jus tomat) juga dapat diberikan isotonik yang ada di pasaran. Dehidrasi hipotonik cairan yang dianjurkan seperti diatas tetapi dibutuhkan kadar sodium yang lebih tinggi.
Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral. Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah air, maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus: {xtypo_info}Definisi cairan (liter = Cairan badan total (CBT) yang diinginkan – CBT saat ini
CBT yang diinginkan = kadar Na serum x CBT saat ini/140
CBT saat ini (pria) = 50%x berat badan (kg)
CBT saat ini (perempuan) = 45% x berat badan (kg){/xtypo_info}
Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenisdehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikancairan NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan  kecepatan25-30% dari defisit cairan total perhari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl, 45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksanakan dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik (http://www.blogdokter.net/2009/06/20/dehidrasi)














BAB III
PEMBAHASAN

Skenario
“ DOKTER MENJAWAB ”
       Pagi itu hujan tak kunjung reda sejak semalam. Namun Arifah tetap mengantar neneknya, Ny Maisaroh ke posyandu lansia yang topiknya “ Dokter Menjawab”. Keduanya menggigil karena kedinginan.
       Dokter menjelaskan bahwa menggigil merupakan reaksi tubuh yang dilakukan sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Unsur-unsur di milieu inferiur perlu dipertahankan tetap konstan supaya fungsi dasar sel optimal.
       Seseorang bertanya tentang dehidrasi ringan. Dokter mengatakan dehidrasi ringan memerlukan rehidrasi seperti oralit supaya cairan tubuh kembali konstan.
       Di akhir pertemuan itu dokter mengingatkan bahwa kita harus mensyukuri nikmat kesehatan sebelum datang sakit.

Analisis Skenario
Pada skenario ini dibahas mengenai keadaan homeostasis bagi sistem tubuh manusia. Sebelumnya terlebih dahulu kita mengetahui pengertian homeostasis itu sendiri yaitu upaya yang dilakukan oleh tubuh dalam mempertahankan keadaan ataupun situasi stabil di dalam lingkungan tubuh baik itu sel tubuh maupun juga cairan-cairan dalam tubuh manusia seperti misalnya cairan intrasel atau cairan ekstrasel. Dalam tubuh manusia banyak sekali faktor-faktor internal tubuh yang harus dipertahankan secara homeostasis, seperti misalnya konsentrasi molekul nutrient, konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat sisa, kestabilan pH, konsentrasi air garam dan elektrolit lain, serta konsentrasi suhu, volume, dan tekanan. Konsep dari homeostasis sendiri adalah sel tubuh berkontak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi sel. Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. fungsi Dalam proses homeostasis, tubuh harus senantiasa memantau adanya perubahan-perubahan nilai sebagai parameter, lalu mengkoordinasikan respons. Sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu sama lain. Karena itu keadaan stabil sangatlah penting bagi setiap manusia karena apabila organ-organ saraf manusia tidak berfungsi dengan baik saat menerima rangsang dari luar, hal ini akan sangat berbahaya dan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Banyak gejala-gejala yang dapat merangsang organ-organ pertahanan atau homeostasis dalam tubuh kita seperti misalnya dehidrasi yang artinya ialah keadaan dimana tubuh manusia mengalami kekurangan cairan tubuh atau lebih lengkapnya mengalami kekurangan air dan zat natrium. Dehidrasi ini terdapat dalam berbagai tingkatan baik mulai tingkatan dehidrasi ringan sampai dengan dehidrasi akut. Kemudian saat tubuh mengalami dehidrasi banyak gejala penunjang yang dirasakan oleh manusia seperti misalnya rasa haus. Hal ini menunjukkan bahwa organ-organ homeostasis tubuh masih berfungsi dengan baik. Setelah itu, kita dapat melakukan pencegahan atau pengobatan dengan cara memberikan tambahan cairan dari luar tubuh misalnya oralit. Oralit adalah larutan yang berguna untuk menambah cairan dalam tubuh karena oralit mengembalikan berbagai ion-ion yang terbuang pada saat tubuh mengalami dehidrasi, untuk mencegah penyulit karena dehidrasi, juga menjaga mekanisme homeostasis tetap baik, dan mencegah kematian karena dehidrasi. Selain oralit, dapat juga digunakan air dengan kandungan sodium rendah, jus apel, jeruk, dan anggur untuk mengatasi dehidrasi hipertonik, di gunakan air, suplemen yang mengandung sodium, dan jus tomat untuk mengatasi dehidrasi isotonik, sedangkan untuk dehidrasi hipotonik, dapat di gunakan obat dengan kadar sodium yang tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara homeostasis tubuh dengan kandungan cairan dalam tubuh yang dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu homeostasis merupakan cara sistem tubuh di dalam kegiatannya menyetabilkan keadaan cairan baik intrasel maupun ekstrasel yang ada dalam tubuh manusia.




BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Melalui materi ini telah dibahas betapa penting peranan Homeostasis bagi kestabilan cairan tubuh manusia. Mekanismen homeostasis sangat penting untuk kelangsungan hidup dan fungsi normal sel, dimana sel adalah unit terkecil dalam tubuh organisme, namun memiliki peran yang sangat kompleks bagi tubuh manusia.
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan dalam organisme. Apabila sistem homeostatis kita terganggu, maka ketahanan tubuh kita pun juga terganggu. Salah satu gangguan dari ketidakstabilan homeostasis adalah Dehidrasi. Dehidrasi merupakan gangguan dalam keseimbangan cairan atau air dalam tubuh karena terjadi pengeluaran air yang lebih banyak daripada asupan tubuh. Cairan sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Fungsi dari cairan adalah mengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makanan, menjaga kelembaban kulit, dan mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segara dikirim ke sel tubuh. Apabila kekurangan cairan maka tubuh terasa lemas, rasa haus yang besar, kulit kering dan pecah-pecah, pusing, dan sering mengantuk, bahkan dapat mengakibatkan kematian bila tidak segera di obati.
Salah satu cara mengatasi dehidrasi adalah dengan memberi suplemen Oralit. Oralit merupakan larutan pengganti cairan tubuh yang mempunyai komposisi yang terdiri dari gula dan garam dengan takaran dua banding setengah sendok. Dengan memberikan Oralit, diharapkan  dehidrasi dapat segera teratasi.

B.     Saran
Dari pembahasan materi di bagian atas ada beberapa hal yang dapat diperhatikan beberapa untuk pembenahan diri yaitu :
1.      Mahasiswa diharap mengerti apa yang dimaksud dengan Homeostasis.
2.      Mahasiswa mampu memahami dengan baik hal- hal yang berhubungan dengan kestabilan Homeostasis.
3.      Mahasiswa sebagai calon dokter harus dapat mengaplikasikan penanganan gangguan homeostasis dan memberi obat yang sesuai dan cepat mengatasi masalah tersebut.
4.      Mahasiswa diharuskan mengetahui gejala – gejala dehidrasi dan terapi penyembuhannya.
5.      Mahasiswa lebih mencari berbagai sumber yang dapat menunjang sempurnanya laporan dengan banyak mencari referensi buku yang menyangkut bab Homeostasis serta lebih banyak mencari sumber yang telah terbukti kevalidannya dari internet.
6.      Fakultas Kedokteran UMS dimohon untuk menambah jurnal-jurnal ilmiah tentang fisiologi maupun Homeostasis karena akan menunjang pembelajaran mahasiswa.

























DAFTAR PUSTAKA

v  FKUI, 2008. Kamus Kedokteran . : Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
v  Ganong, W.F,. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
v  Guyton, Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
v  Hegar, B, et al. 2008. Gangguan Air-Elektrolit dan Asam-Basa. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
v  Santana, D. 2007. Kamus Lengkap Kedokteran. Jakarta : Mega Aksara Jakarta.
v  Siagian, M, 2004. Homeostasis. : Jakarta : Departemen Ilmu Faal FKUI.
v  Setiadi, 2007. ANATOMI dan FISIOLOGI MANUSIA.  Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar