Cari Blog Ini

30/09/11

SISTEM DIGESTIVE


LAPORAN TUTORIAL
BLOK 3 SKENARIO 1

PERAN SISTEM DIGESTIVE
DALAM PROSES METABOLISME TUBUH


Oleh :
Oni Juniar Windrasmara
J 5000 9000 3

Tutor :
dr. Amarylis


\
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN

  1.  Latar Belakang
Setiap manusia memerlukan energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari baik secara aktif maupun pasif. Secara aktif misalnya belajar, berlari, kedinginan dan lain-lain. Sedangkan secara pasif misalnya saat kita sedang tidur.
Energi diperoleh pada saat manusia makan. Makanan masuk ke dalam tubuh melalui suatu sistem tubuh yang disebut sistem digestive. Sistem ini berawal dari mulut, dan berujung pada pembuangan hasil sisa metabolisme yang berupa feses melalui anus. Pada saat di dalam tubuh makanan dicerna  melalui beragam organ-organ yang vital maupun organ-organ tambahan dalam sistem digestive ini. Namun tidak semua makanan dapat dicerna di dalam tubuh, yang juga berarti tidak semua makanan sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh. Manusia harus selalu tepat dalam memilih makanan yang sehat untuk energi bagi tubuh.
Manusia tidak bisa dilepaskan dari sistem ini. Manusia tidak bisa hidup tanpa mendapatkan energi. Berkaitan dengan pentingnya sistem ini, penulis akan membahasnya di dalam laporan yang berjudul Peranan Sistem Digestive Dalam Proses Metabolisme Tubuh.












B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dicantumkan di atas maka penulis dapat merumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
Homeostasis

Sistem Digestive                     Organ                          Inti
                                                                                    Pembantu
                                                Regulator                    Hormon
                                                                                    Enzim

Makan Sehat

Mekanisme

Feses

1.      Hubungan sistem digestive dengan homeostasis?
2.      Apa yang dimaksud sistem digestive?
3.      Apa saja organ-organ sistem digestive?
4.      Fungsi sistem digestive?
5.      Enzim dan hormon yang dihasilkan?
6.      Makanan sehat?
7.      Kandungan makanan sehat?
8.      Mekanisme tersedak? (Pembahasan)

C.    Tujuan
Melalui cakupan laporan tutorial ini. Penulis menginginkan dapat mencapai tujuan seperti berikut ini :
1.             Mahasiswa mengerti tentang pengertian serta fungsi sistem digestive.
2.             Mahasiswa mengetahui organ-organ yang terlibat dalam sistem diggestive.
3.             Mahasiswa mengerti tentang pentingnya sistem digestive dalam aktivitas manusia.
4.             Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme pencernaan dengan benar.

D.    Manfaat
Melalui laporan tutorial ini, diharapkan supaya dapat dipetik manfaatnya seperti misalnya yaitu:
1.             Mahasiswa mengetahui pentingnya sistem digestive bagi keadaan homeostasis tubuh manusia.
2.             Mahasiswa dapat menjelaskan kerja sistem digestive pada manusia.
3.             Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai organ pada sistem digestive.
4.             Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai resiko kerusakan sistem digestive.


















BAB II
STUDI PUSTAKA

1.      Pengertian sistem digestive
Sistem digestive adalah saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus (Setiadi, 2007).
       Sistem digestive mengacu pada proses penguraian makanan dari yang berstruktur kompleks diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Manusia mengkonsumsi 3 kategori biokimiawi makanan kaya energi : karbohidrat, protein dan lemak (Sherwood,L.,2001).
2.      Hubungan sistem digestive dengan homeostasis
       Sistem digestive berperan dalam homeostasis dengan memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal. Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel. Sel memerlukan pasokan nutrien yang terus-menerus untuk menunjang reaksi kimiawi penghasil energi. Sistem digestive tidak secara langsung mengatur konsentrasi setiap konstituen tersebut di lingkungan interna. Sistem tersebut tidak mengubah-ubah penyerapan nutrien, air, atau elektrolit berdasarkan dengan kebutuhan tubuh, tetapi lebih  berperan mengoptimalkan keadaan untuk mencerna dan menyerap apa yang dimakan (Sherwood,L.,2001).
3.      Organ yang berperan dalam sistem digestive
a.  Mulut dan rongga mulut
Didalam mulut dilakukan pencerrnaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis yang mengandung enzim amilase (www.medicastore.com).
Didalam rongga mulut juga terdapat lidah yang berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan. Selain itu juga untuk pengecaapan dan produksi wicara (Setiadi, 2007).
Selain itu juga ada kelenjar ludah yaitu adalah kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ini mensekresi saliva kedalam rongga oral. Kelenjar ludah dihasilkan di dalam rongga mulut, yang disarafi oleh saraf-saraf tak sadar (Setiadi, 2007).
b.  Oesophagus
Merupakan saluran yang menghubungkan trakhea dengan lambung, panjangnya sekitar 9-25cm dengan diameter sekitar 2,54cm, mulai dari pharinx sampai pintu masuk cardiac di bawah ventriculus. Oesophagus berawal pada area laryngopharinx, melewati diafragma dan hiatus oesophagus. Oesophagus terletak dibelakang trakhea dan di depan tulang punggung setelah mmelalui thorax menembus diafragma masuk kedalam abdomen menyambung dengan ventriculus. Fungsi oesophagus adalah menggerakkan makanan dari pharinx ke ventriculus melalui gerak peristaltik (Setiadi, 2007).
Oesophagus adalah saluran berotot yang relatif lurus dan berjalan memanjang diantara pharinx dan ventriculus. Oesophagus dijaga dikedua ujungnya oleh sfingter. Sfingter adalah struktur berotot berbentuk seperti cincin yang jika tertutup, mencegah lewatnya benda melalui saluran yang dijaganya. Sfingter oesophagus atas adalah sfingter pharingoeshophagus dan sfingter bawah gasteroesophagus (Sherwood,L.,2001).
c.  Ventriculus
Lambung adalah ruang berbentuk kantung mirip huruf J yang terletak di antara oesophagus dan intestinum tenue. Fundus adalah bagian lambung yang terletak diatas lubang oesophagus. Bagian tengah atau utama lambung adalah korpus. Lapisan otot polos di fundus dan korpus relatif tipis tetapi bagian bawah lambung, antrum, memiliki otot yang jauh lebih tebal. Bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus yang berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas intestinum tenue yaitu duodenum. Fungsi terpenting lambung adalah menyimpan makanan yang masuk sampai ke saluran intestinum tenue sesuai dengan kecepatan sesuai untuk penyerapan dan pencernaan yang optimal (Sherwood,L.,2001).
Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya (www.medicastore.com).
Ventriculus merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigasterr, ventriculus terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan oesophagus melalui orificium pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pancreas dan limfe, menempel di sebelah kiri fundus uteri (Setiadi, 2007).
d. Intestinum tenue (Usus halus)
Intestinum tenue adalah tempat berlangsungnya sebagian besar pencernaan dan penyerapan. Setelah isi lumen meninggalkan usus halus tidak lagi terjadi pencernaan. Walaupun usus besar dapat menyerap sejumlah kecil garam dan air. Usus halus adalah suatu saluran dengan panjang sekitar 6,3m dengan diameter kecil 2,5cm. Usus ini berada dalam keadaan bergelung di dalam rongga abdomen dan terlentang dari lambung sampai usus besar. Secara sewenang-wenang usus halus dibagi jadi 3 segmen yaitu duodenum, jejenum dan ileum (Sherwood,L.,2001).
e.  Intestinum Crassum (Usus besar)
Usus besar atau colon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di katup ileokolik atau ileosekal yaitu tempat sisa makanan lewat. Refleks gastrokolik makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltik di dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi atau pembuangan air besar (Pearce, E.C., 2006).
f.   Rectum
Bolus di dalam esophagus yang bercampur dengan cairan lambung dinamakan kimus. Kimus yang telah melewati colon dan menuju rectum, air dikeluarkan dari kimus sehingga sisa yang semi-padat. Otot-otot rectum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rectum mengendor dan sisa makanan keluar melalui sfingter terakhir, yaitu anus yang mmembuka (Almatsier, S., 2009)


4.      Fungsi sistem digestive
Fungsi primer saluran pencernaan adalah menyediakan suplai terus-menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, sehingga siap diabsorbsi. Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. (Setiadi, 2007).
Dalam textbook lain dikatakan pula bahwa fungsi dari sistem digestive adalah untuk meminndahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dimakan penting sebagai sumber energi yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk menjalankan berbagai aktivitas bergantung energi, misalnya transportasi aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi. Makanan juga merupakan sumber bahan untuk perbaikan, pembaruan, dan penambahan jaringan tubuh (Sherwood,L.,2001).
Pengolahan bahan makanan untuk dikonsumsi adalah bebas, tergantung dari selera dan kehendak manusia yang akan mengkonsumsinya. Akan tetapi pengolahan macam-macam makanan yang telah dikonsumsi di dalam perut, misalnya menjadi karbohidrat, protein, dan lemak serta berbagai vitamin dan mineral adalah tidak bebas sekehendak manusia, dikarenakan untuk itu alat-alat tubuh telah memiliki fungsi sendiri-sendiri yang bekerja secara teratur, berkesinambungan dan tetap selamanya, selama siklus hidup manusiannya (Kartasapoetra et al, 2003).
5.      Enzim dan Hormon
Hormon yang dikeluarkan oleh tractus gastrointestinalis adalah :
v  Gastrin à Dihasilkan oleh antrum lambung karena pengaruh rangsang mekanis dan pH alkalis, fungsi utama sebagai perangsang hebat sekresi asam lambung.
v  Sekretin à Dibentuk oleh mukosa duodenum karena rangsangan HCl. Fungsinya ialah merangsang sel-sel centro acini dari pancreas untuk memproduksi non enzimatic, getah-getah pancreas dan sekresi alkalis.
v  Kholesistokinin à Dibentuk oleh mukosa duodenum dan bagian atas jejenum karena rangsangan kimia. Efeknya merangsang kandung empedu untuk berkontraksi.
v  Pancreozimin à Dikeluarkan oleh mukosa duodenum dan bagian atas jejenum karena rengsangan kimia dan makanan. Efeknya merangsang sel-sel acini pancreas untuk membentuk getah pancreas dengan banyak enzim-enzim.
v  Enterogastrin àDikeluarkan oleh mukosa usus halus bagian atas sebab rangsangan lemak dan gula. Efek untuk menghambat aktivitas histamin yaitu pada rangsangan sekresi lambung.
v Enterokrinin àDikeluarkan oleh mukosa usus halus, karena rangsangan zat-zat makanan. Menyebabkan sekresi getah-getah usus halus.
v  Villikinin àDikeluarkan mukosa duodenum, efeknya menyebabkan pergerakan villi halus.
v  Duokrinin àDikeluarkan oleh mukosa usus halus sebab rangsangan zat-zat makanan. Efeknya merangsang kelenjar Brunner untuk mengeluarkan getah-getah usus halus (Hadi, S., 2002).
6.      Makanan sehat
v  Makanan harus higienis.
v  Makanan harus bergizi.
v  Makanan harus mudah dicerna.
v  Makanan harus cukup mengandung vitamin dan mineral (Kadaryanto et al, 2006).
7.      Kandungan makanan sehat
v  Karbohidrat
v  Protein
v  Lipid
v  Air
v  Vitamin
v  Mineral
v  Serat makanan (Kadaryanto et al, 2006).
BAB III
PEMBAHASAN

1.      Skenario
“ MENU MAKAN “
Menu makan Ali :
Makan Pagi
Makan Siang
Makan Malam

Jam 07.00 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 19.00 WIB

Roti
Nasi
Nasi
Buang Air Besar 2x sehari (pagi dan sore)
Telur Mata Sapi
Sayur Sop
Sayur Bayam

Susu
Ikan Tongkol
Ayam Goreng


Buah Jeruk
Buah Pisang


Tahu



Tempe


Menu makan Alex :
Makan Pagi
Makan Siang
Makan Malam

Jam 07.00 WIB
Jam 12.00 WIB
Jam 21.00 WIB
-
Nasi
Mie Instant Goreng
Buang air besar 1x sehari
Ayam Goreng
Swikee Goreng
Sembelit
Manakah menu yang sehat, seimbang dan halalan thoyiban?
Bagaimana perjalanan makanan sampai dikeluarkan dari tubuh?
Mastikasi à
Deglutisi à
Peristaltik à
Digesti à
Absorbsi à
Resorbsi à
Defekasi à


2.      Analisis Skenario
       Sistem digestive adalah suatu sistem yang amat penting bagi tubuh manusia. Sistem ini berhubungan dengan saluran makanan pada manusia. Sistem saluran pencernaan ini sangat peka terhadap kondisi lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor gaya hidup mulai dari tidur, istirahat, aktivitas fisik dan keadaan emosional. Saluran pencernaan sebetulnya dapat dikatakan berada di lluar tubuh, karena zat-zat gizi yang berasal dari makanan harus melewati dinding saluran cerna agar dapat di absorbsi ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Cbsorbsi dibagi menjadi 4 cara yaitu pasif atau tanpa alat angkut, fasilitatif atau dengan alat angkut protein untuk mmemindahkan zat-zat gizi, lalu aktif atau menggunakan alat angkut untuk mengikat vitamin A, kemudian fagositosis menggunakan zat-zat.
       Sistem ini dimulai dari mulut hingga proses defekasi pada rektum dan anus pun membuka. Disamping organ utama sistem digestive, juga terdapat pula organ pembantu yaitu gigi, lidah, kelenjar ludah, serta hati dan pancreas. Langkah-langkah proses pencernaan yaitu pencernaan di mulut yang pada langkah ini bolus makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva.
       Proses mengunyah sendiri merupakan rengkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi dimulai dari pergerakan volunter lidah dan diselesaikan dengan serangkaian refleks dalam fpharinx dan oesophagus. Pada saat makanan dikunyah, lidah berfungsi untuk menggerakkan bolus makanan di dalam mulut. Walaupun hanya berperan sebagai organ pembantu, tapi lidah harus diberikan pengecualian. Di pangkal belakang lidah terdapat bagian yang bernama epiglotis. Bagian ini yang memisahkan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan atau memisahkan trakhea dengan oeshophagus. Di bagian ini terdapat 2 sfingter yaitu sfingter pharyngoeshophagus dan sfingter gastroeshophagus. Sfingter pharingoeshophagus berfungsi untuk menjaga pintu masuk esophagus tetap tertutup untuk mencegah masuknya sejumlah besar udara ke esophagus dan lambung saat pernapasan. Apabila tidak ada sfingter ini saluran pencernaan akan terjadi eructation atau bersendawa, disinilah letak utama fungsi sfingter ini. Orang akan tersedak apabila saluran pencernaannya kemasukan udara. Kemudian sfingter gastroeshophagus fungsinya untuk mencegah refluks isi asam gastr agar tidak ke esophagus karena hal ini akan menyebabkan iritasi, sehingga saluran esophagus menjadi tidak nyaman atau dikenal dengan nama heartburn.
       Proses mastikasi itu sendiri mekanismenya secara lengkap adalah adanya bolus makanan  di dalam mulut pada awalnya akan menimbulkan penghambat refleks otot untuk mengunyah menyebabkan rahang bawah turun ke bawah. Penurunan ini menimbulkan refleks regang pada otot rahang bawah yang menimmbulkan kontraksi rebound.
       Proses mengunyah atau mastikasi ini seluruh kegiatan pusat integrasinya berada pada medulla oblongata. Namun secara garis besar pusat integrasi utama sistem digestive adalah pada hipotalamus. Perjalanan rasa lapar secara lengkap adalah seperti ini, yaitu karena terjadi pengosongan di dalam lambung akibat pendorongan makanan ke usus halus sehingga peregangan otot polos dan saraf yang kemudian diteruskan oleh nervous vagus ke hipotalamus sebagai informasi rasa lapar.
       Pada sistem pencernaan baik saat di saluran eksternal maupun saluran pencernaan internal, makanan akan diproses di dalam tubuh selama kurang lebih 12 sampai 24 jam. Kemudian makanan akan menjadi feses yang dikeluarkan oleh anus.
Kemudian mengenai gizi seperti yang tertera di dalam skenario, makanan yang dimakan oleh Ali lebih sehat daripada makanan yang dimakan oleh Alex. Secara garis besar makanan ali dapat disebut 4 sehat 5 sempurna. Di samping itu, makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung 3 unsur utama yaitu karbohidrat, protein, serta lemak.







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
       Dari pembahasan laporan tutorial diatas yang membahas tentang sistem digestive yang mana merupakan salah satu sistem utama penyusun tubuh manusia dan sistem utama dalam mempertahankan homeostasis tubuh manusia. Makanan darus mengalami berbagai perubahan di dalam saluran cerna hingga diperoleh bentuk-bentuk yang dapat diabsorbsi ke dalam darah untuk selanjutnya diangkut oleh darah atau limfe ke sel-sel tubuh. Perubahan ini semua dilakukan di dalam sistem digestive.
       Sistem ini berjalan dimulai dari mulut, oeshophagus, gastr, intestinum tenue yang meliputi duodenum, jejenum, dan ileum kemudian diteruskan ke colon dan diakhiri membukanya anus pada rectum.

B.     Saran
Dari pembahasan materi di bagian atas dapat diperhatikan beberapa hal yang mungkin bisa digunakan untuk pembenahan diri yaitu :
1.             Mahasiswa harus mampu menjelaskan fungsi sistem digestive.
2.             Mahasiswa mampu menjelaskan organ-organ digestive.
3.             Mahasiswa mengetahui mekanisme proses pencernaan.
4.             Mahasiswa mampu mengetahui hal-hal yang mempengaruhi gangguan proses pencernaan








DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hadi, S., 2002. GASTROENTEROLOGI. Bandung : Alumni Bandung
Kadaryanto et al, 2006. BIOLOGI 2, Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan, SMP Kelas VIII. Jakarta : Yudhistira
Kartasapoetra et al, 2003. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produksi Kerja). Jakarta : Rineka Cipta
Pearce, E.C., 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Setiadi, 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi ke 2. Jakarta : EGC
www.medicastore.com(22 November 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar