Cari Blog Ini

15/10/11

Pasien Stroke Non Hemoragik et causa Hipertensi



ABSTRAK
Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Berdasarkan etiologinya, stroke dibagi menjadi stroke non hemorrhagic (TIA, RIND, Stroke progressive, Complete Stroke) dan stroke hemorrhagic (Intraserebral dan subarachnoid bleeding). Stroke iskemik (non hemoragik) yaitu stroke yang terjadi akibat aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Pasien laki-laki berusia 44 tahun dengan keluhan anggota gerak sebelah kiri tiba-tiba terasa lemas dan lemah untuk digerakkan, lalu kemudian pasien jatuh. Pasien mengaku kepala terasa nggliyer, namun tidak kejang dan tidak demam. Pasien juga merasa perut terasa perih dan mual.
Kata kunci : stroke, CT-Scan kepala, stroke iskemik
KASUS
Pasien laki-laki berusia 44 tahun dengan keluhan anggota gerak sebelah kiri tiba-tiba terasa lemas dan lemah untuk digerakkan, lalu kemudian pasien jatuh. Pasien mengaku kepala terasa nggliyer, namun tidak kejang dan tidak demam. Pasien juga merasa perut terasa perih dan mual.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan pasien dengan keadaan umum cukup dan tampak tenang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92x/menit, pernafasan 20x/menit dan suhu 36,8oC.
Pada pemeriksaan neurologis didapatkan adanya defisit neurologis pada nervus kranialis VII dan XII sinistra UMN. Dan hemiparesis anggota gerak kiri. Tidak didapatkan adanya nistagmus.
Foto CT-Scan kepala menunjukkan hasil tampak lesi hypodens pada lobus temporal dextra multiple dengan HU 21 (slice 9 & 10), system ventrikel relative menyempit simetris, dan tak tampak deviasi struktur mediana.
DIAGNOSIS
Hasil foto CT-Scan kepala menyokong diagnosis : multiple infarct cerebri lobus temporal dextra dan oedema cerebri.
TERAPI
Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu berupa rawat inap, infus RL : D5, terapi medikamentosa yang diberikan berupa Piracetam 2x3 gram, Thiamin 1x1 gram, Ranitidin 2x1 gram, Interpril 1x5 mg, dan antibiotik amoxicillin 3x500 mg.

DISKUSI
Berdasarkan etiologinya, stroke dibagi menjadi stroke non hemorrhagic (TIA, RIND, Stroke progressive, Complete Stroke) dan stroke hemorrhagic (Intraserebral dan subarachnoid bleeding). Stroke iskemik (non hemoragik) yaitu stroke yang terjadi akibat aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Sumbatan ini menyebabkan terjadinya edema di daerah yang mengalami iskemik berupa edema vasogenik. Infark merupakan kematian jaringan akibat influx Ca2+ dan pelepasan radikel bebas kerana terjadi suplai O2 ke jaringan terhambat. Bila jaringan otak kekurangan O2, akan terjadi pelunakan dan edema baik intrasel maupun ekstrasel.
Gejala utama stroke non hemoragik ialah timbulnya defisit neurologik secara mendadak/sub akut, didahului gejala prodromal, terjadi waktu istirahat atau bangun tidur dan kesadaran biasanya tidak menurun. Pada kasus ini, pasien anggota gerak sebelah kiri tiba-tiba terasa lemas dan lemah untuk digerakkan, lalu kemudian pasien jatuh. Pasien mengaku kepala terasa nggliyer, namun tidak kejang dan tidak demam. Pasien juga merasa perut terasa perih dan mual.
Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan dengan CT-Scan pada kepala, dan didapatkan hasil tampak lesi hypodens pada lobus temporal dextra multiple dengan HU 21 (slice 9 & 10), system ventrikel relative menyempit simetris, dan tak tampak deviasi struktur mediana.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada kasus stroke adalah dengan pemeriksaan CT-Scan kepala dan pemeriksaan MRI dapat membuktikan adanya stroke iskemik atau hemoragik. Gambaran CT-Scan pada Stroke Non hemoragik dan stroke hemoragik.
Stroke Non-hemoragik :
o    CT-Scan Pada stadium awal sampai 6 jam pertama, tak tampak kelainan pada CT-Scan. Kadang-kadang sampai 3 hari belum tampak gambaran yang jelas. Sesudah 4 hari tampak gambaran lesi hipodens (warna hitam), batas tidak tegas.
o    Fase lanjut, densitas akan semakin turun, batas juga akan semakin tegas, dan bentuk semakin sesuai dengan area arteri yang tersumbat.
o    Fase akhir, terlihat sebagai daerah hipodens dengan densitas sesuai dengan densitas liquor dan berbatas tegas.
Stroke Hemoragik :
o    CT-Scan terlihat gambaran lesi hiperdens warna putih dengan batas tegas.
o    Pada stadium lanjut akan terlihat edema disekitar perdarahan (edem perifokal) yang akan menyebabkan pendesakan. Jika terjadi absorbsi lengkap, gambarannya akan menjadi hipodens.
KESIMPULAN
Berdasarkan etiologinya, stroke dibagi menjadi stroke non hemorrhagic dan stroke hemorrhagic. Stroke non hemoragik yaitu stroke yang terjadi akibat aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada kasus stroke adalah dengan pemeriksaan CT-Scan kepala dan pemeriksaan MRI dapat membuktikan adanya stroke iskemik atau hemoragik.

Pada gambaran CT-Scan kepala pada stroke non hemoragik akan tampak lesi hipodens dengan batas tidak tegas. Dan pada pasien ini didapatkan gambaran lesi hipodens pada lobus temporal dextra multipel sehingga gambaran radiologis yang ada mendukung diagnosis stroke non hemoragik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar