Sakit kepala secara medis dikenal sebagai cephalalgia
(dilafalkan cephalgia) adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam
kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga
sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan
penyakit yang sering diutarakan oleh banyak orang. Sakit kepala yang mengganggu
bisa jadi hanya sebagai gejala dari penyakit yang belum diketahui.
Hampir semua orang, entah itu laki-laki maupun perempuan
pernah merasakan sakit kepala. Penyakit ini bisa diawali dengan rasa di kepala
yang berputar-putar disertai nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum. Atau ada juga
yang merasakan pusing mendadak. Sakit kepala mendadak yang berlangsung hanya
beberapa detik ini, biasanya diawali dengan penglihatan yang menjadi gelap
sebelum akhirnya terang kembali.
Saking umumnya rasa pusing di kepala, membuat penyakit ini
banyak diabaikan. Memang sakit kepala ini bisa disebabkan banyak hal. Salah
satunya gangguan pada telinga atau disebut juga dengan meniere syndrom. Dari
beragam jenis sakit kepala, meniere syndrom menduduki peringkat pertama yaitu
sebanyak (22 persen) sebagai penyebab utamanya. Sementara benign paroxysmal
positional vertigo (BPPV) sebanyak 16 persen. Selanjutnya adalah radang pada
saraf vestibulum (7 persen), dan gangguan pendengaran mendadak (4 persen).
Selebihnya disebabkan gangguan pada otak atau tidak diketahui penyebabnya
secara pasti pada saat diperiksa.
Meniere syndrom terjadi karena memburuknya
metabolisme cairan pada bagian dalam telinga sehingga bagian dalam telinga
menjadi berair. Ciri dari meniere syndrom adalah kepala terasa berputar
hebat sampai penderita tidak mampu berdiri. Keadaan kepala terasa berputar
hebat itu bisa berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Pada kasus berat,
dapat berlangsung sampai setengah hari. Meniere syndrom terjadi secara
tidak menentu dan dapat mengakibatkan kerusakan pada waktu mendatang. Bahkan,
banyak kasus penderita akhirnya kehilangan pendengaran. Meniere syndrom
banyak dialami orang-orang dengan usia produktif, terutama 30 hingga 60 tahun.
Penyakit ini juga identik dengan stres dan rentan diidap orang yang serius dan
perfeksionis. Itu karena mereka menganggap segala sesuatu sebagai hal yang
serius dan itu memberikan ketegangan penyebab stres.
Gangguan pada pendengaran yang terjadi secara mendadak sering
kali sulit dibedakan dengan meniere syndrom. Akan tetapi, pada gangguan
pendengaran yang terjadi secara mendadak, biasanya hanya terjadi sekali. Meniere
syndrom, juga agak sulit dibedakan dengan BPPV atau vertigo. Ini karena
vertigo juga merupakan salah satu jenis pusing yang juga berasal dari gangguan
pada telinga. Beda meniere syndrom dengan vertigo adalah meniere syndrom
tidak disertai dengan telinga mendenging. BPPV terjadi akibat adanya pengelupasan
pada bagian dalam vestibulum, lalu masuk ke semicircular canal yang terletak di
bagian dalam telinga.
Infeksi vestibulum sering terjadi setelah penderita sembuh
dari masuk angin. Dalam kasus semacam ini, diperkirakan penyebabnya adalah
infeksi yang disebabkan virus. Pada kasus pusing alias kepala berputar dengan
hebat, dapat berlangsung selama beberapa hari. Hal ini terjadi ketika fungsi
semicircular canal, baik pada telinga kanan atau kiri menurun, pada saat tubuh
melakukan gerakan tertentu, akan disampaikan ke otak kecil informasi mengenai
adanya gangguan pada salah satu bagian. Selanjutnya, seluruh anggota tubuh akan
mengatasi gangguan tersebut dan berusaha untuk menjaga kestabilan tubuh.
Tidak hanya terbatas pada meniere syndrom, sebagian besar orang
takut bila pusing yang dialaminya akan menjadi buruk sehingga mereka tidak bisa
menggerakkan tubuhnya sama sekali. Justru pemikiran inilah yang menyebabkan
memburuknya situasi. Selain itu, pusing juga berhubungan dengan saraf otonom
sehingga diperlukan gerakan-gerakan untuk melatih saraf otonom tersebut.
Ada banyak cara untuk menghindari sakit kepala, yaitu dengan
rajin berolahraga, terutama berenang. Ketika berenang, selain seluruh tubuh
bergerak, kulit akan mendapatkan rangsangan yang cukup dari suhu air dan
tekanan air.
Jika sobat sering merasakan sakit kepala kronis dan berulang,
ada baiknya sobat mulai membuat catatan. Hal itu diperlukan sebagai informasi
pendukung saat Anda berkonsultasi dengan dokter ahli. Pasalnya, sakit kepala
seringkali hanya sebagai bagian dari gejala penyakit lain yang belum diketahui.
Catatan tersebut mengenai waktu dan bagian kepala mana yang terasa sakit bisa
menjadi informasi penting guna mengungkap penyakit tersembunyi itu.
National Headache Foundation dari Amerika Serikat
memberikan beberapa saran catatan yang dapat Anda lakukan di buku harian sakit
kepala Anda, antara lain:
• Catat kapan sakit kepala Anda dimulai dan dibagian mana.
• Gambarkan bagaimana rasa sakit itu terasa, apakah sakit
seperti ditusuk, membuat pandangan kabur, kepala terasa mau pecah, terasa
dipukul-pukul atau berdenyut-denyut.
• Apa yang Anda rasakan seketika sebelum sakit kepala Anda
terasa. Misalnya perubahan pandangan.
• Perubahan paparan cahaya yang terang atau adanya bau
tertentu.
• Seberapa sering sakit kepala itu Anda rasakan. Pada hari apa
dan jam berapa, kemudian berapa lama sakit kepala itu berlangsung.
• Kemungkinan hal yang berpengaruh terhadap sakit kepala dan
berbagai faktor seperti perubahan hormon, siklus menstruasi, makanan tertentu,
aktivitas yang dilakukan, stres, perubahan kebiasaan merokok atau tidur.
• Jika sakit kepala yang Anda rasakan sama atau berbeda setiap
saat.
• Riwayat sakit kepala di dalam keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar