1. Definisi
Dalam arti umum berarti melakukan irisan pada kulit. Sedangkan dalam khusus, insisi abses berarti mengiris abses untuk mengeluarkan pus yang ada didalamnya.
2. Syarat
- Irisan harus langsung, tidak terputus-putus langsung sampai ke jaringan subkutis
- a. Insisi harus sesuai garis Langer
- b. Irisan yang dekat garis persendian harus sejajar dengan aksis / sumbu sendi
- c. Insisi sedapat mungkin disembunyikan, misal pada abses mammae
- d. Sterilitas harus dijaga
e. Arah insisi tidak boleh tegak lurus dengan alat penting yang ada didaerah itu, missal arteri, vena, syaraf
3. Alat dan Bahan
a. Minor set
b. Kassa steril
c. Sarung tangan
d. Larutan desinfektan
e. Spuit 3 cc
d. Lidokain / chlor etyl
e. Tampon
4. Cara Kerj
a. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Inform consent
d. Siapkan alat, lakukan anastesi lokal
e. Pakai sarung tangan
f. Lakukan insisi di tempat fluktuasi yang maksimal irisan sampai fascia
g. Buka abses dengan memasukkan sumbu atau klem ( secara tumpul ) supaya pus keluar
h. Kelurkan semua infiltrat dengan memakai sonde, pada alat yang lunak ( missal mammae ) cukup memakai jari saja.
i. Keluarkan pus dengan bersih, masukkan tampon ( lebar ± 1cm )yang telah mengandung betadine kedalam rongga abses
j. Tampon tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan sepanjang ± 5cm untuk mempermudah pengangkatan
k. Atau gunakan drain ( dari bekas sarung tangan atau pipa infus ), dimasukkan kedalam rongga abses, difiksasi dengan kulit dan ujung luar drain dipasang penampung infus
l. Ganti tampon tiap hari, sampai secret yang berwarna jernih ( biasanya 5 hari )
m. Beri salep untuk merangsang jaringan setelah tampon dikeluarkan
n. Tutup luka dengan kasa dan betadine
o. Cuci tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar