Cari Blog Ini

15/06/12

Meniere & Vertigo *cephalgia*




Sakit kepala secara medis dikenal sebagai cephalalgia (dilafalkan cephalgia) adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan penyakit yang sering diutarakan oleh banyak orang. Sakit kepala yang mengganggu bisa jadi hanya sebagai gejala dari penyakit yang belum diketahui.
Hampir semua orang, entah itu laki-laki maupun perempuan pernah merasakan sakit kepala. Penyakit ini bisa diawali dengan rasa di kepala yang berputar-putar disertai nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum. Atau ada juga yang merasakan pusing mendadak. Sakit kepala mendadak yang berlangsung hanya beberapa detik ini, biasanya diawali dengan penglihatan yang menjadi gelap sebelum akhirnya terang kembali.
Saking umumnya rasa pusing di kepala, membuat penyakit ini banyak diabaikan. Memang sakit kepala ini bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya gangguan pada telinga atau disebut juga dengan meniere syndrom. Dari beragam jenis sakit kepala, meniere syndrom menduduki peringkat pertama yaitu sebanyak (22 persen) sebagai penyebab utamanya. Sementara benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) sebanyak 16 persen. Selanjutnya adalah radang pada saraf vestibulum (7 persen), dan gangguan pendengaran mendadak (4 persen). Selebihnya disebabkan gangguan pada otak atau tidak diketahui penyebabnya secara pasti pada saat diperiksa.
Meniere syndrom terjadi karena memburuknya metabolisme cairan pada bagian dalam telinga sehingga bagian dalam telinga menjadi berair. Ciri dari meniere syndrom adalah kepala terasa berputar hebat sampai penderita tidak mampu berdiri. Keadaan kepala terasa berputar hebat itu bisa berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Pada kasus berat, dapat berlangsung sampai setengah hari. Meniere syndrom terjadi secara tidak menentu dan dapat mengakibatkan kerusakan pada waktu mendatang. Bahkan, banyak kasus penderita akhirnya kehilangan pendengaran. Meniere syndrom banyak dialami orang-orang dengan usia produktif, terutama 30 hingga 60 tahun. Penyakit ini juga identik dengan stres dan rentan diidap orang yang serius dan perfeksionis. Itu karena mereka menganggap segala sesuatu sebagai hal yang serius dan itu memberikan ketegangan penyebab stres.
Gangguan pada pendengaran yang terjadi secara mendadak sering kali sulit dibedakan dengan meniere syndrom. Akan tetapi, pada gangguan pendengaran yang terjadi secara mendadak, biasanya hanya terjadi sekali. Meniere syndrom, juga agak sulit dibedakan dengan BPPV atau vertigo. Ini karena vertigo juga merupakan salah satu jenis pusing yang juga berasal dari gangguan pada telinga. Beda meniere syndrom dengan vertigo adalah meniere syndrom tidak disertai dengan telinga mendenging. BPPV terjadi akibat adanya pengelupasan pada bagian dalam vestibulum, lalu masuk ke semicircular canal yang terletak di bagian dalam telinga.
Infeksi vestibulum sering terjadi setelah penderita sembuh dari masuk angin. Dalam kasus semacam ini, diperkirakan penyebabnya adalah infeksi yang disebabkan virus. Pada kasus pusing alias kepala berputar dengan hebat, dapat berlangsung selama beberapa hari. Hal ini terjadi ketika fungsi semicircular canal, baik pada telinga kanan atau kiri menurun, pada saat tubuh melakukan gerakan tertentu, akan disampaikan ke otak kecil informasi mengenai adanya gangguan pada salah satu bagian. Selanjutnya, seluruh anggota tubuh akan mengatasi gangguan tersebut dan berusaha untuk menjaga kestabilan tubuh.
Tidak hanya terbatas pada meniere syndrom, sebagian besar orang takut bila pusing yang dialaminya akan menjadi buruk sehingga mereka tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali. Justru pemikiran inilah yang menyebabkan memburuknya situasi. Selain itu, pusing juga berhubungan dengan saraf otonom sehingga diperlukan gerakan-gerakan untuk melatih saraf otonom tersebut.
Ada banyak cara untuk menghindari sakit kepala, yaitu dengan rajin berolahraga, terutama berenang. Ketika berenang, selain seluruh tubuh bergerak, kulit akan mendapatkan rangsangan yang cukup dari suhu air dan tekanan air.
Jika sobat sering merasakan sakit kepala kronis dan berulang, ada baiknya sobat mulai membuat catatan. Hal itu diperlukan sebagai informasi pendukung saat Anda berkonsultasi dengan dokter ahli. Pasalnya, sakit kepala seringkali hanya sebagai bagian dari gejala penyakit lain yang belum diketahui. Catatan tersebut mengenai waktu dan bagian kepala mana yang terasa sakit bisa menjadi informasi penting guna mengungkap penyakit tersembunyi itu.
National Headache Foundation dari Amerika Serikat memberikan beberapa saran catatan yang dapat Anda lakukan di buku harian sakit kepala Anda, antara lain:
• Catat kapan sakit kepala Anda dimulai dan dibagian mana.
• Gambarkan bagaimana rasa sakit itu terasa, apakah sakit seperti ditusuk, membuat pandangan kabur, kepala terasa mau pecah, terasa dipukul-pukul atau berdenyut-denyut.
• Apa yang Anda rasakan seketika sebelum sakit kepala Anda terasa. Misalnya perubahan pandangan.
• Perubahan paparan cahaya yang terang atau adanya bau tertentu.
• Seberapa sering sakit kepala itu Anda rasakan. Pada hari apa dan jam berapa, kemudian berapa lama sakit kepala itu berlangsung.
• Kemungkinan hal yang berpengaruh terhadap sakit kepala dan berbagai faktor seperti perubahan hormon, siklus menstruasi, makanan tertentu, aktivitas yang dilakukan, stres, perubahan kebiasaan merokok atau tidur.
• Jika sakit kepala yang Anda rasakan sama atau berbeda setiap saat.
• Riwayat sakit kepala di dalam keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar