Cari Blog Ini

20/06/13

LIPOMA



a.       Definisi
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan. Tumor ini dapat muncul dimana saja di tubuh, tetapi umumnnya ditemukan pada jaringan subkutis orang dewasa.13 Lipoma merupakan neoplasma jinak dari sel-sel lemak dan kebanyakan berasal dari lapisan lemak bukal. Massa mengandung sel-sel lemak yang terbungkus dan dilapisi mukosa.3
Lipoma yaitu neoplasma jinak yang konsistensinya lunak, sering mempunyai kapsul, kadang-kadang tumbuh infiltratif. Letaknya subkutan, jarang intramuskuler serta bisa tumbuh di semua tubuh.9 Lipoma dapat terjadi setiap waktu sejak pubertas pada wanita dan pria dan dapat ditemukan di semua bagian tubuh.7
b.      Epidemiologi
Lipoma merupakan tumor jinak jaringan mesenkim yang tersering dengan prevalensi rata-ratanya 2,1 per 1000 penduduk.12 Lipoma dapat terjadi setiap waktu sejak pubertas pada wanita dan pria dan dapat ditemukan di semua bagian tubuh.7 Angka kejadian ini tidak dominan pada laki-laki maupun perempuan tetapi lebih sering pada dekade lima dan enam usia seseorang. Lipoma lebih sering ditemukan pada wanita karena wanita memiliki massa lemak yang lebih banyak dari pria. 12
c.       Etiologi
Penyebab lipoma tidak diketahui dengan pasti, namun karena merupakan tumor jinak sehingga ada kemungkinan bahan-bahan kimia yang karsinogen, lingkungan, genetik dan faktor imunologi juga berperan. Ada suatu sindrom yang disebut hereditary multiple lipomatosis yaitu seseorang yang memiliki lebih dari 1 lipoma pada tubuhnya. Selain itu kegemukan tidak menyebabkan terjadinya lipoma.13 Diperkirakan bahwa trauma dapat memicu proliferasi jaringan lemak dan menyebabkan suatu lipoma. Lipoma dapat timbul karena aktifitas mitosis dari sel-sel lemak yang disebabkan oleh suatu trauma atau karena mekanisme dari metabolisme yang cepat dan diperkuat oleh faktor herediter.11
d.      Patofisiologi
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-butir halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar sehingga akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel ini menjadi jaringan sel lemak yang matang membentuk lemak dewasa. Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolisme lemak, pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi dan kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal. Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya sama.4
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting untuk transformasi lemak dalam darah. Oleh karena itu asam lemak lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak menjai berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.9
e.       Gejala Klinis
Lipoma biasanya bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Dari pemeriksaan fisik bisa didapatkan :
1)      Nodul subkutan ukuran rata-rata 2-10 cm
2)      Sering berlobus
3)      Dapat dimobilisasi
4)      Konsistensi kenyal
5)      Kulit di atas lesi normal
Diagnosis lipoma dapat ditegakkan dari anamnesis dan gambaran klinis atau dari fine needle biopsy.16
Jika massa yang didapatkan sangat besar dan sudah menginvasi jaringan sekitar, risiko untuk terjadinya maligna lipoma (liposarcoma) meningkat sehingga membutuhkan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan sedikit sampel jaringan (biopsi). Melalui pemeriksaan ini bisa dibedakan massa lipoma jinak atau massa liposarcoma yang ganas.7
f.       Diagnosis
Anamnesis perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Anamnesis sangat penting karena memiliki pengaruh 80% untuk menentukan diagnosis. Anamnesis ini meliputi identitas pasien, usia, pekerjaan, dan lain sebagainya. Setelah itu tanyakan keluhan utama pasien dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut. Hal yang penting ditanyakan pada penderita adalah riwayat penyakit, penggunaan obat-obatan maupun penyakit yang diderita oleh keuarga serta penyakit lain baik sekarang maupun masa lampau, dan kebiasaan tertentu.17
Anamnesis tidak perlu terperinci, akan tetapi dapat dilakukan lebih terarah kepada diagnosis banding setelah inspeksi. Anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada penderita bersamaan dilakukan inspeksi untuk melengkapi data diagnosis. 17
Pemeriksaan fisik diawali dengan melakukan inspeksi. Pada pemeriksaan fisik dapat digunakan kaca pembesar apabila diperlukan. Pemeriksaan ini mutlak dilakukan pada ruangan terang. Anamnesis dapat dilakukan bersamaan dengan inspeksi. Perlu juga ditanyakan apakah keluhan ada di tempat lain, oleh karena itu, inspeksi seluruh kulit tubuh juga penting untuk dilakukan. 17
Pada inspeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaraan, batas, dan effloresensi yang khusus. Setelah inspeksi dilakukan palpasi dan ditanyakan kepada pasien apakah ada nyeri tekan yang dirasakan. Pada pemeriksaan ini diperhatikan adanya tanda-tanda radang akut atau tidak. 17
Diagnosis lipoma dapat dilakukan dengan pemeriksaan sederhana, namun jika lipoma besar dan menyakitkan maka dapat dilakukan tes untuk mengkonfirmasi bahwa benjolan tersebut tidak bersifat kanker. Pemeriksaan yang bisa dilakukan yakni biopsi, computed tomography (CT Scan), atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Biopsi adalah prosedur dimana sepotong kecil jaringan lemak diambil dari lipoma sehingga dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk tanda-tanda kanker. MRI menggunakan magnet, gelombang radio dan komputer untuk mengambil serangkaian gambar yang sangat jelas, detail gambar. MRI telah terbukti akurat dalam pemeriksaan, namun pemeriksaan ini mahal. Dengan MRI jaringan lunak seperti lipoma dapat terlihat dengan jelas. MRI menunjukkan hasil yangk 100% sensitif, spesifik dan akurat dalam mengidentifikasi adanya tumor jaringan lunak. Seperti MRI, CT scan adalah prosedur yang juga dapat membuat serangkaian gambar yang mendetail, namun tidak lebih akurat dari MRI. 17
g.      Diagnosis Banding
1)      Higroma kistik
Higroma kistik berasal dari sistem limfe sehingga secara patologi anatomi lebih tepat disebut limfangioma. Anyaman pembuluh limfe yang pertama kali terbentuk di sekitar pembuluh vena mengalami dilatasi dan bergabung membentuk jala di daerah tertentu dan berkembang menjadi sakus limfatikus. Bila hubungan saluran ke arah sentral tidak terbentuk maka timbul penimbunan cairan yang akhirnya membentuk kista yang berisi cairan limfe. Benjolan biasanya telah lama dan bisa sejak lahir tanpa nyeri atau keluhan lain. Benjolan teraba kistik, berbenjol dan biasanya berkonsistensi lunak. Sebagai tanda khas pemeriksaannya adalah tanda transiluminasi positif tampak terang sebagai jaringan yang tembus cahaya.15
2)      Ateroma
Merupakan tumor jinak di kulit yang terbentuk sebagai akibat tersumbatnya muara kelenjar sebasea. Dari pemeriksaan biasana didapatkan massa yang berbentuk bulat atau oval, lokasi di supersifial-subkutan dan berbatas tegas, ada punctum berupa titik kehitaman yang letaknya biasanya di permukaan kulit di tengah massa, konsistensi lunak sampai kenyal dan tidak nyeri. Lokasi predileksi biasanya di daerah berambut seperti kepala, wajah, belakang telinga, leher, punggung dan area genital.16
3)      Fibroma
Merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan fibrous atau sekelompok proliferasi fibroblas yang dibedakan berdasarkan kecenderungan untuk tumbuh secara infiltratif dan banyak kasus post eksisi yang residif.13
h.      Penatalaksanaan
a)      Teknik eksisi
Tujuan dilakukan eksisi lipoma adalah biasanya untuk kepentingan kosmetik. Sebelum dilakukan eksisi lipoma, harus dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan. Lipoma dapat dilakukan dalam anestesi lokal maupun umum tergantung pada lokasi dan ukuran lipoma itu sendiri. Posisinya tergantung posisi lesi. Prosedur eksisi lipoma yaitu :
1)      Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptik
2)      Lakukan anestesi lokal field block infiltrations dengan lidacaine 2%
3)      Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier dengan panjang sejajar dengan garis Langers
4)      Insisi dilakukan di atas lesi sepanjang garis langers sampai subkutis
5)      Dengan menggunakan daun gunting, perdalamkan insisi dan buka ruang antara kapsul dengan jaringan lemak sekitarnya
6)      Gunakan satu jari untuk mengorek lipoma
7)      Hentikan setiap titik perdarahan dengan diatermi atau benang jahit halus yang bisa diserap
8)      Hilangkan sisa ruang dengan beberapa jahitan terputus yang bisa diserap. Kulit ditutup juga dengan beberapa jahitan terputus yang bisa diserap
9)      Kirim massa untuk pemeriksaan patologi anatomi
Beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu melakukan eksisi lipoma yakni untuk meminimalkan panjang insisi, bisa dilakukan sayatan sepanjang 2-3 cm dan insisi ke dalam kapsul. Untuk mengeluarkan lipoma, teknik pencet dapat digunakan dengan memijat lipoma antara telunjuk dan ibu jari. Jika terjadi perdarahan, suction drain kecil dapat dimasukkan.16
  
Indikasi operasi dari lipoma ialah
1.      Diagnosis lipoma tidak menentu
2.      Ukuran lipoma lebih dari 3 inchi, karena semakin besar akan semakin berisiko untuk menjadi keganasan
3.      Lipoma telah mengganggu fungsi organ sekitarnya
4.      Lipoma mengganggu fungsi jaringan sekitar dan tidak dapat digerakkan
5.      Lipoma mengganggu kosmetik, tidak sedap dipandang
Persiapan pre-operasi
1.      Puasa minimal 8 jam sebelum operasi
2.      Mandi pagi seperti biasa sebelum dilakukan operasi
b)      Teknik non eksisi
Disamping teknik operatif, terdapat teknik non operatif yakni teknik injeksi steroid dan lipusuction. Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat lokal, kemudian lipoma mulai mengecil. Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inch. Perbandingan 1:1 campuran antara llidocaine dan triamcinolone acetonide, dalam dosis 10 mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi standar prosedur yaitu jumlah yang sesuai dosis, menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapuskan tumor ini. Steroid suntikan secara khas menggunakan dengan tumor lebih kecil-kecil itu kurang dari 2,5 cm di dalam garis tengah. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma, kurang dari 1 inch di dalam garis tengah.1
Liposuction dapat dilakukan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik harus dihindarkan. Eliminasi lipoma secara total tidak biasa dilakukan dengan liposuction. Campuran lidocain biasanya digunakan untuk anestesi pada liposuction. Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan tumor yang gemuk.14
i.        Komplikasi
Lipoma subkutan jarang menimbulkan komplikasi, tetapi nodul besar dapat mengganggu fungsi otot atau dapat menyebabkan nyeri saraf. Lipoma terjadi pada sendi dapat membatasi gerakan.1
j.        Prognosis
Penyebab lipoma tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kecenderungan untuk mengembangkan mereka turun-temurun. Terkadang sebuah cedera ringan dapat memicu pertumbuhan lipoma. Berat badan tidak mempengaruhi kemungkinan lipoma. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko pembentukan lipoma dengan meningkatkan sirkulasi dan mengurangi deposit lemak.1